Gorontalopost.co.id, PAGUAT – Hujan deras yang menguyur Gorontalo, Ahad (15/12) membuat sebagian wilayah Kabupaten Pohuwato dilanda bandang. Di Kecamatan Paguat, Pohuwato, dikabarkan sebanyak 11 desa di wilayah itu yang diterjang banjir.
Bahkan jalur trans sulewesi sempat tidak bisa dilalui, lantaran debit air yang tinggi dan deras, serta material yang dibawa banjir menghalangi jalan. “Depe air tiba-tiba sekali langsung deras kong maso dalam rumah (airnya tiba-tiba, seketika deras dan masuk dalam rumah),”ujar Yawinda, warga Paguat.
Ia mengaku sudah empat tahun tinggal di Paguat, baru kali ini mengalami banjir bandang. dan langsung parah. “Cuma sound barang elektronik yang masih bisa mo angka, kulkas deng mesin cuci, springbed ta rendam air,”katanya. Air di dalam rumahnya mencapai betis orang dewasa, sementara di luar rumah air sudah merembet hingga ke jalan raya.
Informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pohuwato, pemicu banjir adalah ujan deras di wilayah itu sejak siang kemarin. Wilayah yang terdampak banjir yakni Kecamatan Paguat, dan Dengilo. Sebanyak 10 desa di dua kecamatan tersebut dilanda banjir. Dengan total jumlah warga terdampak mencapai 778 Kepala Keluarga (KK) atau 2.842 jiwa.
Desa terdampak di Kecamatan Dengilo, yakni Desa Popaya. Sementara 10 desa lainya yakni di Kecamatan Paguat, yakni Desa Molamahu, Desa Soginti, Desa Buhu Jaya, Desa Pentadu, Lalu ada Desa Bumbulan, Desa Kemiri, Desa Siduan, Desa Sipayo, serta Desa Bunuyo.
Desa Pentadu menjadi wilayah terdampak terparah dengan 471 KK atau 1.722 jiwa yang terkena dampak. Menyusul Desa Sipayo dengan 135 KK atau 405 jiwa, serta Desa Bunuyo yang mencatat 72 KK atau 395 jiwa terdampak.
Total keseluruhan warga terdampak di Kecamatan Paguat mencapai 777 KK dengan 2.842 jiwa, sementara data dari Desa Popaya di Kecamatan Dengilo masih dalam pendataan lebih lanjut. (tro)










