Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Beras berasal dari sejumlah daerah di Sulawesi kini masuk Gorontalo. Harga jual beras luar daerah tersebut pun tak jauh beda dengan harga beras lokal.
Pantauan Gorontalo Post, beberapa daerah yang memasok beras ke Gorontalo diantaranya Kota Raya dan Makassar. Khusus Makassar karung beras berwarna merah dan kuning dengan berat per karung kurang lebih 50 kg.
Beberapa pedagang menjual beras dari luar daerah dengan harga terjangkau. Misalnya beras Kota Raya dibanderol Rp580 ribu untuk mengambilan partai (banyak) sementara untuk ecer Rp600 ribu. Beras Makassar dibanderol Rp610 ribu per karung dengan kualitas bagus.
Romi Laisa, pedagang di Pasar Minggu mengatakan, beras yang kini beredar di pasaran tak hanya beras lokal yang berasal dari petani Gorontalo. Namun ada juga beras yang dipasok oleh penampung besar dari para petani di Kota Raya dan Makassar. “Itu masuknya banyak, harganya pun bersaing,” katanya.
Dalam sehari beras luar daerah yang terjual bisa mencapai 3 koli, sementara beras lokal yang laku sebanyak 4 koli. “Beras dari luar juga kualitasnya bagus, karena prosesnya disana juga sudah canggih seperti Makassar itu berasnya sedikit yang putus putus,” jelasnya.
Sementara itu, untuk beras lokal Gorontalo jenis ciheran tertinggi dibanderol Rp650 ribu per koli (50 kg) dan terendah Rp580 ribu per koli.
Pian, salah seorang pedagang beras mengatakan untuk harga per liter sudah turun. Yakni superwin Rp12 ribu, Ir 64 Rp11 ribu, yenti Rp11 ribu, ciheran baru Rp11-12 ribu, cimelati Rp10 ribu. “Beras yang paling banyak di beli yaitu beras ciheran, superwin, yenti,” katanya.
Wati, pedagang lainnya mengatakan, beras per liter sebelumnya Rp13 ribu untuk sekarang turun jadi Rp11.000-12. 000. “Sekarang harga belum mengalami perubahan,” katanya.
Ia mengaku memperoleh stok cukup banyak dengan kualitas beras yang bagus. Dimana stok yang masuk paling sedikit 15 koli. “Biasa selain hyal di pasar saya juga kade masuk beras ke rumah makan atau usaha usaha makanan,” ungkapnya.(dan)











