Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Tarif para Pekerja Seksual (PSK) di Gorontalo cukup tinggi menyaingin tarif PSK di sejumlah Kota besar. Untuk PSK yang berusia 20-an mucikari mematok tarif hingga Rp 1,5 juta sekali main. Hal ini terungkap ketika salah seorang mucikari asal Sulteng inisial RM (27) diinterogasi penyidik Satuan Reskrim Polresta Gorontalo Kota.
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana, S.I.K, M.H melalui Kasat Reskrim, Kompol Leonardo Widharta, S.I.K mengatakan, pelaku sekaligus mucikari dengan identitas RM (27) warga Kecamatan Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), diamankan setalah pihaknya terlebih dahulu mengamankan perempuan bernama SLAM (25), warga Kota Gorontalo yang mendapat tamu dari RM di salah dari hotel yang ada di Kota Gorontalo.
“Setelah mengamankan dan melakukan interogasi awal, RM mengakui jika dirinya mendapat upah sebesar Rp 200 ribu dari para wanita yang diberikan tamu olehnya,” ungkapnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 2008 ini, selain mengamankan RM dan SLAM, pihaknya juga mengamankan SHP (21) warga Kabupaten Bolmong Selatan, AIM (28) warga Kabupaten Bolomong Timur, AP (27) warga Kota Kotamobagu dan SL (22) warga Kabupaten Boalemo. Di mana ke lima wanita tersebut sudah beberapa kali ditawarkan kepada tamu dengan upah Rp 1.000.000 hingga Rp. 1.500.000.
“Selain lima wanita yang kami amankan, masih ada lima wanita lagi yang sering ditawarkan oleh RM kepada tamu dan masih kami dalami identitasnya, di mana setiap satu tamu RM menerima upah sebesar Rp 200 ribu,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Boalemo ini.
Ditambahkan pula, dalam aksinya RM menggunakan aplikasi media sosial whatsapp untuk menawarkan wanita (Pekerja seks) dan bertransaksi dengan konsumennya.
Setelah pelaku menentukan kamar hotel yang digunakan, pelaku kemudian mengarahkan atau mengantar pekerja seks ke hotel tersebut. Atas perbuatannya itu, RM kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polresta Gorontalo Kota.
Yang bersangkutan pula dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana orang dengan ancaman 15 tahun penjara.
“Kurang lebih 1 bulan ini, kami dari Satuan Reskrim Polresta Gorontalo Kota telah mengungkap 7 Kasus TPPO, di mana pengungkapan kasus ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam hal memperkuat penegakan hukum,” tutup mantan Kabag Ops Polres Pohuwato ini. (roy)









