gororontalopost.id– Pesawat Twin Otter SAM Air yang jatuh di lokasi tambak Randangan, Kabupaten Pohuwato, mengakibatkan seluruh awak dan penumpang meninggal dunia. Para korban langsung di evakuasi ke Puskesmas terdekat Ahad (20/10). Saat ini petugas gabungan sedang melakukan evakuasi bangkai kapal yang telah hancur berkeping di lokasi kejadian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto, S.Adm saat dikonfirmasi Gorontalo Post menjelaskan perihal kronologi jatuhnya pesawat milik maskapai PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air) yang mampu mengangkut 19 penumpang itu. Informasi dari AIRNAV Makassar bahwa Pada pukul 07.03 Pesawat SAM AIR berangkat dari bandara Djalaluddin Gorontalo Menuju Bandara Bumi Panua Pohuwato.
Pesawat SAM AIR Kontak terakhir dengan AIRNAV Makassar dan informasi diterima pesawat jatuh di area Bandara Bumi Panua Pohuwato. Setelah mendapat informasi itu, pihaknya langsung menerjunkan perseonel untuk melakukan evakuasi korban. Adapun empat jiwa dalam pesawat itu, yakni tiga crew dan seorang penumpang, semuanya dipastikan meninggal dunia.
Para korban tersebut yakni, Kapten M. SaefuRubi, Kopilot M. Artur F.G, dan Enginer Budi Jant, serta satu penumpang bernama Sri Mayke Male. “Ya, pesawat yang jatuh itu (nomor register) PK SMH, warna Putih. Untuk proses evakuasi terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Marisa, BABINSA Randangan, pihak Bandara dan Masyarakat,”ujarnya. Heriyanto menyebut, pihaknya belum mengetahui ecara pasti penyebab jatuhnya pesawat tersebut dan masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwewenang.
Hanya saja berdasarkan informasi awal, bahwa pesawat tersebyt jatuh akibat gagal landing. Sementar itu video yang beredar di social media, Sri Mayke Male penumpang pesawat jatuh tersebut masih sempat melambaikan tangannya kepada keluarga yang mengantarkannya di bandara Djalaludin. Sri juga masih sempat mengambil dokumentasi menggunakan telepon selulernya. (roy)











Discussion about this post