Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Sudah dua pekan masa kampanye Pilkada 2024 berlalu. Tapi euphorianya tidak terasa. Berbeda dengan Pilkada-pilkada sebelumnya. Saat masa kampanye, hiruk pikuknya terasa.
Pengerahan massa untuk acara kampanya kasat mata terlihat. Para abang bentor merasa pendapatannya naik selama kampanye. Tapi situasi seperti itu belum terlihat sama sekali selama masa kampanye saat ini.
Yang terasa justru sebelum masa kampanye berlangsung. Sebelum penetapan calon, para pasangan calon (Paslon) berlomba-lomba mengundang artis untuk menarik massa datang ke lokasi acara. Pada masa kampanye, Paslon banyak melakukan kampanye dialogis. Tapi yang datang ke lokasi kampanye tak lebih dari 50 orang.
Pengamat politik Hendra Yasin mengakui, kampanye yang sepi ini imbas dari pelaksanaan pemilihan legislatif yang baru saja berlangsung Feruari lalu. Saat itu, ada beberapa calon legislative yang tidak turun kampanye tetapi bisa menang dan meraup suara banyak, karena mengandalkan serangan fajar.
“Itu merupakan salah satu faktor kampanye saat ini adem ayem. Bisa jadi warga menunggu hari H-nya,” ungkap Hendra. Direktur Curva Survey Indonesia ini menambahkan, faktor lainnya adalah pembatasan saat kampanye. Seperti pembatasan alat peraga, titik lokasi serta sebarannya. Ini juga mempengaruhi.
“Disatu sisi memang baik, karena dengan sebaran dan titik lokasi yang diatur menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah. Namun disisi lain mengurangi euphoria warga untuk datang melihat kampanye,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, pembatasan seperti itu mengurangi euphoria warga. Padahal waktu pelaksanaan kampanye tinggal tersisa dua bulan. Sementara alat peraga ataupun baliho-baliho calon pun penempatan dan jumlahnya diatur. Sehingga tidak sembarang membuat baliho atau alat peraga kampanye.
“Berbeda dengan pelaksanaan Pileg kemarin, dibebaskan membuat baliho, kalender dan alat peraga lainnya. Sementara saat ini bukan hanya titik lokasi kampanye, sebaran informasi dan lainnya pun diatur. Ini yang membuat pesta demokrasi terlihat sunyi,” jelasnya.
Ia berharap, di sisa waktu yang ada seluruh calon bisa memaksimalkan pelaksanaan kampanye dengan mensosialisasikan kepada masyarakat tentag program untuk kesejahteraan rakyat ke depan.
“Semoga waktu yang ada bisa diefektifkan dan dimaksimalkan untuk mensosialisasikan calon-calon agar warga pun punya pilihan siapa yang seharusnya menjadi pemimpin mereka kedepannya,” pungkas Hendra. (wie)











Discussion about this post