Kesabaran seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Yeyen S Huyo, atas kondisi anaknya Akbar Rama Nggolitu (3) yang mengalami gangguan pendengaran atau tuna rungu akhirnya berbuah manis. Saat ini Akbar buah hatinya dengan Idris Nggolitu warga Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo itu sudah merdeka bisa mendengar jelang HUT Kemerdekaan RI ke 79 tahun 2024. Hal ini berkat bantuan pemasangan implant Koklea dari Presiden Jokowi
Roy Tilameo – GORONTALO
Betapa senangnya Yeyen S Huyo ketika April 2024 lalu mendapat kabar bahwa Presiden RI Jokowi, akan berkunjung ke Gorontalo. Kebahagiaan Yeyen bukan untuk berfoto selfie dengan Presiden Jokowi sebagaimana orang-orang pada umumnya. Namun, Kesempatan ini tidak disia-siakan ibu tunggal tersebut dengan menulis surat untuk diserahkan ke Presiden RI Jokowi.
Surat itu bukan tentang cita atau meminta bantuan sembako, melainkan berisi kerendahan hatinnya untuk meminta bantuan presiden terhadap anaknya yang tuna rungu. Ibu dua anak itu mengharapkan bantuan koklea kepada buah hatinnya yang tidak bisa mendengar bawaan dari lahir.
Ada kisah haru dibalik kesuksesan Akbar yang saat ini sudah bisa mendegar. Pada Minggu Malam (21/4/2024), ketika Presiden Jokowi berkunjung ke City Mall Gorontalo, Yeyen ikut menyambut siap dengan sebuah amplop ditangan. Dia ingin bertemu Presiden untuk menyerahkan amplop itu. Tapi niatnya untuk menyerahkan langsung amplop ke tangan Presiden tak kesampaian. Orang terlalu banyak berdesak-desakan.
Dengan pertolongan tuhan, salah seorang ajudan sempat melihat Yeyen dan secepat kilat, amplop tersebut berpindah tangan. Setelah menanti sepekan kemudian, seorang staf Sespri kepresidenan menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr Anang Otoluwa via Whatsapp. Satpres itu melampirkan file hasil scan isi amplop. Ternyata amplop itu berisi surat kepada Presiden dàn lampiran foto KTP.
Intinya, Yeyen memohon bantuan implan koklea kepada Presiden Jokowi. Yang menarik, surat itu ditulis tangan. Mimpi untuk memerdekakan anak bungsunya dari belenggu ketulian kini menjadi kenyataan. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo diminta mempersiapkan operasinya Akbar. Tim persiapan kemudian terbentuk informal.
Presiden dan Kemkes menanggung alatnya (implan koklea), sementara Dinkes Provinsi diminta untuk mengurus biaya transport dan akomodasì ibu Yeyen dan Akbar selama di Makassar. “Biaya operasinya, Alhamdulillah sudah bisa ditanggung BPJS,”kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr Anang Otoluwa saat diwawancarai Gorontalo Post baru-baru ini.
Senin (12/8), menjelang rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan, Akbar menjalani operasi gratis pemasangan implan koklea di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo. Operasi yang dilakukan tim gabungan dokter ahli dari Jakarta (di bawah pimpinan dr. Fikri Rizki Putranto, Sp.T.H.T, B.K.L, sub Sp. N.O.), Makassar, dan Gorontalo itu berlangsung lancar selama kurang lebih empat jam. Koklea yang ditanamkan di rongga telinga Akbar sudah di “switch on”.
“Boleh dibilang kini Akbar sudah mempunyai ‘organ baru’ yang bisa berfungsi untuk mendengar,”jelas Anang. Konklea digunakan untuk transfungsi pendengaran. “Usai operasi, saya sempat bertemu dr. Eka Savitri, Profesor yang memimpin operasinya Akbar. Sambil menjelaskan perlunya latihan berbicara kepada bu Yeyen, beliau menyampaikan rencana kunjungan Presiden meresmikan sebuah gedung (Unit Ibu dan Anak) di RS Wahidin September mendatang.
Rencananya ibu Yeyen dan Akbar akan diundang sebagai tamu. Mereka akan dipertemuķan dengan Presiden. Tujuannya, agar Presiden ɓìsa melihat langsung bahwa salah satu instruksi dan bantuannya itu sudah dilaksanakan,”tutup Anang. Saat ini dunia sunyi yang dijalani Akbar selama 3 tahun akan dia tinggalkan. Akbar akan memasuki dunia baru anak-anak normal. Dia akan mendengar panggilan sayang dari ibunya. Juga aķan menikmati suara alam yang selama ini tak bisa dia dengarkan. (*)










Discussion about this post