Gorontalopost.id, GORONTALO – Peringatan detik-detik Proklamasi kemerdekaan RI di halaman rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Sabtu (17/8), tidak saja diikuti para pejabat, TNI/Polri, dan para undangan lainya, namun sebanyak 11 eks nara pidana teroris (Napiter) turut dihadirkan. Mereka menempati bangku VIP, dan nampak berseragam batik lengan panjang.
Para eks Napiter hadir bersama Detasemen Khusus 88 Anti-teror Mabes Polri Satuan Tugas Wilayah Gorontalo. Mereka berbaur bersama tamu undangan yang lain, dan mengkuti upacara peringatan kemerdekaan RI dengan khidmat.
Dikutip dari laman resmi Pemprov Gorontalo, Kanit Intelijen Densus 88 AT Satgaswil Gorontalo yang meminta tidak ditulis namanya itu, menyebut kehadiran eks napiter di upacara bendera sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Paham radikalisme bisa hilang dari para pengikutnya. “Mereka ini sudah berikrar kembali ke pangkuan NKRI. Ada yang napiter tahun 2018 sampai tahun 2022. Ada yang dari Pohuwato, Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango,” kata perwira menengah Polri itu.
Dikatakannya, para eks napiter terus dilakukan pemantauan dan pembinaan secara berkala. Mereka bahkan diberikan bantuan usaha dan lapangan kerja supaya bisa eksis dan berbaur dengan warga yang lain.
“Secara berkala mereka kami datangi satu persatu. Diskusi, ngobrol dari hati ke hati. Kita juga kerja sama dengan pemerintah daerah, BAZNAS, instansi vertikal untuk membantu modal usaha bagi eks napiter. Ada yang UMKM ada yang bengkel dan lainnya,” imbuhnya.
Ia berharap eks napiter menjadi perpanjangan tangan Polri untuk mencegah paham terorisme berkembang di daerah. Mereka juga menjadi contoh baik bagaimana radikalisme hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain. (tro)











Discussion about this post