Gorontalopost.id, GORONTALO – Perebutan dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pilkada Kabupaten Gorontalo (Kabgor), rupanya berjalan sangat sengit.
Rekomendasi DPC PKB Kabgor untuk pasangan Roni Sampir-Adnan Entengo, rupanya diabaikan oleh DPP selaku pemilik partai. DPP PKB malah menjatuhkan rekomendasi dukungan terhadap pasangan Sofyan Puhi-Tony Junus.
Bahkan DPP PKB sudah mengundang pasangan Sofyan-Tony ke Jakarta untuk menerima surat dukungan PKB yang akan dibawa ke KPU saat mendaftar sebagai pasangan calon di Pilkada Kabupaten Gorontalo.
Surat undangan DPP PKB itu bernomor 35198/DPP/02/Vlll/2024 tentang undangan serah terima dokumen model B1KWK persetujuan parpolyang ditujukan pada Sofyan Puhi dan Toni Junus sebagai bakal pasangan calon Bupati dan wakil bupati dari PKB.
Sekretaris DPC PKB Misran Tolinggi saat dikonfirmasi mengatakan, sebagai kader sudah sepatutnya tunduk dan taat pada perintah partai. “Itu sudah keputusan final dan keputusan tertinggi, karena sebagai kader kita dididik loyal,” tegas Misran.
Soal diabaikannya rekomendasi DPC oleh DPP, Misran menguraikan, dalam melakukan penjaringan calon kepala daerah, pihaknya berpedoman pada peraturan partai nomor 10 tahun 2024 tentang desk Pilkada.
Penjaringan calon dilakukan sesuai mekanisme dan tahapan yang sudah diatur partai. Dari proses pendaftaran, silaturahim sampai UKK. Bahkan desk Pilkada sudah melakukan pleno dan hasil pleno inilah yang viral.
“Karena keputusan hasil pleno DPC dan DPP berbeda, tentunya ini adalah hal yang harus dihormati semua pihak. Karena PKB punya mekanisme dan DPP yang lebih paham, lebih tahu kemana arah PKB selanjutnya,” tegas Misran.
Ditanyakan ini perhelatan di tingkat daerah, tetapi yang memutuskan adalah DPP, Misran mengatakan setiap partai ada mekanisme sendiri dan tujuan UKK adalah menilai, mengukur setiap kader yang akan diberi amanah untuk bisa mengemban dan membangun PKB. “Mungkin pasangan Sofyan-Toni lebih meyakinkan di mata DPP PKB,” tegas Misran.
Ditanyakan soal ketidakhadiran DPC PKB di Jakarta saat penyerahan SK, Misran mengaku baru mengetahui ada undangan tepat di sabtu (17/8) pukul 20.00 atau bada Isya.
“Tidak sempat, undangan itu sampai di DPC habis isya. Jadi tidak keburu berangkat, karena memang penyerahan SK paginya,” tandas Misran. (wie)












Discussion about this post