Gorontalopost.id, LIMBOTO — Hujan yang turun selasa (6/8) membuat warga di Kelurahan Kayubulan, masih trauma jika terjadi banjir kembali.
Pasalnya saat ini meskipun air sudah surut di dalam rumah mereka, namun di jalan air masih menggenang dengan ketinggian sekitar 10 hingga 15 centi meter.
Pantauan Gorontalo Post, sejumlah barang masih berserakan di luar rumah. Mulai dari pakaian, kursi yang masih tergenang, serta lemari pakaian yang sudah mulai rusak akibat terendam air selama kurang lebih tiga pekan.
Sumardin Harun warga Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto mengaku jika ia bersama keluarga, baru pulang dari pengungsian pada Senin (5/8).
“Memang di dalam rumah air so tidak ada, hanya saja masih ada genangan di halaman,” ungkap Sumardin dengan nada sedih.
Dirinya pula menyampaikan, saat ini masih mengungsi di rumah saudaranya dan meninggalkan rumah akibat ketinggian air di rumahnya yang sudah mencapai 1,5 meter.
“Sejak tahun 1990-an saya tinggal di sini, ini merupakan banjir terparah yang saya rasakan. Pernah banjir sekitar tahun 2000 an, tetapi tidak parah seperti ini. Kali ini banyak perabotan rumah saya yang rusak,” keluhnya.
Pengakuan Sumardin, diaminkan oleh Emi Ahaya. Dirinya mengaku masih trauma jika hujan turun dengan intensitas tinggi. “Ini so hujan poli.
Semoga tidak akan banjir lagi, karena belum juga torang ba bersih-bersih ini so hujan ulang,” ungkap Emi. Ia berharap semoga hujan ini membawa berkah bukan banjir,” harap Emi. (Wie)










Discussion about this post