PENTING ! Informasi dalam berita berikut ini, tidak dianjurkan menjadi inspirasi bagi siapan pun, untuk melakukan tindakan serupa. Gejala depresi, atau gangguan metal dengan kecenderungan mengarah pada bunuh diri, sesegera mungkin untuk berkonsultasi dengan pihak lain yang dapat membantu, seperti psikiater, atau mendatangi klinik kesehatan mental terdekat.
gorontalopost.id – Petugas kebersihan rumah adat Banthayo Poboide Limboto, Kabupaten Gorontalo, SD (45) ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung, di salah satu ruangan di rumah adat Banthayo Poboide, Ahad (28/7) pagi. Penemuan kasus diduga bunuh diri warga Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto ini menggemparkan warga setempat.
Tubuh SD yang nampak kaku dengan posisi tergantung itu, pertama kali ditemukan Neli dan Haris Talib, petugas honorer pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Gorontalo, sekira pukul 08.00 wita, kemarin. Saat itu mereka masuk ruangan rumah adat untuk mengecek pengeras suara (Speaker) yang akan digunakan oleh Yayasan Abulyatama Indonesia (YAI) Cabang Gorontalo, dalam pelaksanaan kegiatan Muharram Festival 1446 Hijriah, di lokasi tersebut. Ruangan rumah ada sempat terkuci, tapi setelah mengambil kunci cadangan di kantor Dikbud, Neli dan Haris berhasil masuk ke dalam. Saat lampu ruangan dinyalakan, Neli melihat terdapat seorang laki-laki yang sudah tergantung di pintu kamar.
Merasa kurang yakin, Neli memanggil Haris untuk melihat orang yang sudah gantung diri tersebut, karena dikira patung. “Saya kaget, makanya saya panggil Pak Haris yang masih berada di depan. Namun Pak Haris bilang mungkin itu hanya sebuah patung, namun kami tetap memastikan langsung. Ternyata benar, bahwa yang tergantung adalah manusia, dan kami akhirnya lari ke luar rumah adat untuk meminta pertolongan,” ungkap Neli dengan nada gemetar.
Kapolsek Limboto, Iptu Suprapto, S.I.P saat dikonfirmasi menjelaskan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya kemudian mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan tempat tersebut, serta menghubung pihak Inafis Polres Gorontalo. Selain itu, pihaknya pula turut mengumpulkan bahan keterangan. Di mana berdasarkan keterangan keluarga, SD keseharianya memang bekerja sebagai pengurus Rumah Adat. Yang bersangkutan bertugas menjaga sekaligus membersihkan Rumah Adat Limboto.
Diduga SD memiliki persoalan serius, dimana sekira sebulan yang lalu, dilaporkan ke polisi, terkait dugaan asusila. Laporan itu sebelumnya sudah sempat ditarik, namun pihak keluarga yang diduga menjadi korban asusila kembali melaporkanya ke Polres Gorontalo. Merasa khawatir laporan itu terporses, menurut Polisi dari keterangan keluarganya, SD sempat mengatakan, jika laporan tersebut tidak di cabut, maka dirinya akan gantung diri. “Pihak kepolisian juga sudah melakukan visum luar yang dilakukan oleh pihak inafis, dan memang tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban, sehingga merangkum perkataan keluarga, di mana korban sudah pernah berkata mau bunuh diri. Dan dilihat dari tidak ada tanda-tandanya kekerasan, maka peristiwa ini murni gantung diri,” ungkap Suprapto.
Ditambahkan pula, pihak keluarga sudah iklas dan tidak keberatan dengan peristiwa tersebut, dan telah membuat surat pernyataan penolakan VER dan otopsi. (Wie)












Discussion about this post