Gorontalopost.id, GORONTALO – Isu hoax penyakit antraks yang menyebar di Gorontalo ternyata tidak mempengaruhi penjualan daging sapi di daerah ini. Pantauan Gorontalo Post, Kamis (18/7), rata rata pedagang mengaku permintaan daging sapi masih cukup stabil. Dimana sehari yang laku sekitat 30-40 kg.
Faisal salah seorang pedagang di Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo mengaku saat ini, penjualan daging sapi belum terpengaruh oleh isu antraks. “Saya juga beli sapi hati hati, sapi sehat yang saya beli untuk dijual,” katanya.
Wisno, pedagang daging sapi lainnya mengatakan harga daging sapi saat ini masih normal. Yakni Rp130 ribu per kg. “Belum ada pengaruh, harga masih stabil, saya masih jual Rp130 per kg dan alhamdulillah masih laku,” ungkapnya.
Saat ini, sehari daging sapi laku sebanyak 30 kg. “Kalau musim acara bisa lebih dari itu, bahkan 1 ekor sapi bisa langsung habis terjual,” tuturnya.
Harga daging sapi rata2-rata saat ini masih sekitar Rp130 ribu per kg baik daging khas, hati, dan paha. Sementara untuk harga tulang dibanderol Rp40 ribu. Jeroan daging sapi seperti tetelan dan usus dibanderol Rp25 ribu.
Menurutnya, biasanya harga daging sapi akan mengalami kenaikan saat menjelang ramadan dan lebaran. “Kalau ramadan naik jadi Rp135 ribu bahkan Rp140 ribu per kg, itu juga tergantung harga sapi. Harga sapi itu ada yang Rp8 juta sampai Rp12 juta per ekor. Tapi pasti mendekati ramadan sampai lebaran harga daging akan naik,” ujarnya.
Rauf, pedagang di pasar tradisional juga mengungkapkan, kenaikan harga daging sapi sangat bergantung pada harga beli sapi hidup.(dan)
Comment