gorontalopost.id – Evakuasi korban bencana longsor tambang emas Mbotomboto Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Bone Bolango, kembali dilanjutkan, Jumat (12/7), setelah selama dua hari evakuasi harus dihentikan sementara, lantaran cuaca buruk. Dalam proses evakuasi, tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah korban longsor, dua jenaza laki-laki dan satu jenazah perempuan. Dengan begitu,sudah ada 26 korban tewas yang berhasil dievakuasi.
Dari tiga jenazah itu, satu jenazah laki-laki ditemukan hanya dalam bentuk bagian potongan tubuh manusia. Para korban yang ditemukan, langsung dievakuasi tim SAR menggunakan helikopter dari lokasi tambang ke RS Bhayangkara Polda Gorontalo. Kondisi mereka, sudah sulit diidentifikasi.

Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, di RS Bhayangkara Gorontalo, Jumat (12/7) sore ini, menyampaikan, dua dari tiga jenazah yang diterima tim DVI Polda Gorontalo, telah berhasil diidentifikasi. Yakni, satu jenazah perempuan, bernama Selmiyati Pou, warga Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Bone Bolango, dan satu jenazah laki-laki, yakni Mohammad Akuba, warga Dusun Utara Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.
Brigjen Nyoman Eddy, menyampaikan, proses identifikasi dilakukan dengan cara pencocokan sidik jari,gigi, medis. “Untuk identifikasi jasad wanita diidentifikasi melalui sidik jari, gigi dan medis sementara untuk jasad pria didapatkan dari sidik jari dan medis,” jelas Brigjen Nyoman Eddy. Sementara itu, untuk satu jenazah yang hanya dalam bentuk bagian tubuh, tim DVI masih melakukan identifikasi dengan menunggu potongan tubuh lainya, dari lokasi tambang longsor. “Kita juga sudah melakukan tes DNA untuk menemukan identitas korban tersebut. Seandainya kita tidak bisa menggunakan metode lain untuk identifikasi, kita akan lakukan hasil DNA,”jelasnya.
Dua jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi, langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. “Semoga korban yang belum ditemukan bisa segera ditemukan dan semua.berdoa agar pada korban yang masih tertimbun bisa segera didapatkan,”harapnya.
Sementara itu, proses pencarian dan pertolongan korban longsor yang dilakukan tim SAR Gabungan, akan berakhir, Sabtu (13/7) besok.Hal itu sesuai dengan standar operasional prosedur Basarnas, yang hanya beroperasi tujuh hari sejak kejadian. Dalam data terkini tim SAR, masih ada 19 korban yang dinyatakan hilang, sementara korban yang ditemukan selaman berjumlah 280 orang.
Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo, Haryanto, Jumat (12/7) menyebutkan, operasi SAR bisa kembali dilanjutkan jika ditemukan adanya tanda-tanda penemuan korban di lokasi dan permintaan keluarga maupun Pemda. “Pelaksanana operasi SAR hanya dilakukan tujuh hari, penutupan (operasi SAR) dilakukan besok, setelah seluruh tim gabungan turun dari lokasi,”jelas Haryanto. (tro/wie/tha)











Discussion about this post