Gorontalopost.id, GORONTALO – Semenjak beroperasinya terminal bus yang baru di Dungingi Kota Gorontalo pada 2018 lalu. Eks terminal 42 Andalas Kota Gorontalo saat ini bagaikan kota mati. Selama enam tahun terakhir, eks terminal 42 sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi.
Pantauan Gorontalo Post, Rabu (26/6), sejumlah bangunan sudah banyak yang rusak. Sepertihalmya tower yang dulu digunakan sebagai kantor Dinas Perhubungan Kota Gorontalo sudah tidak memiliki pintu di bagian depan dan belakang.
Demikian pula dengan ruang tunggu penumpang yang belakangan dibangun sekaligus dengan tower yang baru juga mengalami kondisi serupa. Bahkan, ruang tunggu tersebut sudah menjadi tempat istirahat ternak berupa kambing dikala malam hari.
Hampir semua gedung berupa petak yang dulu digunakan untuk Perusahaan Otobus (PO) sudah tutup. Ada beberapa petak diantarannya yang diduga digunakan sebagai tempat hiburan melam. Ada juga yang digunakan untuk tempat warung makan.
Di dekat pos pintu masuk jadi tumpukan sampah yang kerap mengeluarkan bau busuk serta dikerumuni lalat. Sejumlah titik ruas jalan di kawasan itu berlubang. Bahkan ada yang tergenang air jika hujan turun.
Malam hari kawasan eks terminal 42 gelap karena sudah tidak ada lampu penerang. Tak heran di sekitar eks terminal banyak kejadian tindak kriminal seperti penganiayaan hingga pembunuhan. Juga di beberapa penginapan ada sejumlah pria yang ditemukan meninggal dunia dengan mulut yang mengeluarkan busa.
Dulu di tempat ini sempat ramai dengan kehadiran sebuah tempat hiburan malam yang dikenal dengan tenda biru. Hanya saja keramaian itu hilang seketika setelah seluruh bangunan tenda biru diratakan dengan tanah oleh Adhan Dambea selaku Walikota di zamannya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Gorontalo Hermanto Saleh saat dikonfirmasi terkait hal ini tidak ada jawaban. Pesan singkat yang dikirim via whatss app hanya dibaca dan tidak direspon. (roy)











Discussion about this post