Gorontalopost.id, GORONTALO – Berkat adannya sejumlah inovasi dan terobosan cemerlang dari Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Ringgo Radetyo, ST., M.Eng. Proyek pekerjaan Jalan Gorontalo Outering Road (GORR) sukses dituntaskan.
Dipastikan, proyek yang dibanderol dengan anggaran miliaran rupiah itu akan dimanfaatkan Juli 2024 mendatang.
Hal ini tentu sangat dinanti-nantikan masyarakat. Pasalnya, jalan GORR merupakan akses tercepat menuju Bandar Udara (Bandara) Djalaluddin Gorontalo serta akses yang menghubungkan antar Sulawesi yakni Sulawesi Utara (Sulut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Saat ditemui Gorontalo Post di lokasi proyek, Andri selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengatakan, bahwa progres pekerjaan GORR saat ini telah menunjukan perkembangan yang signifikan.
“Ya, untuk pekerjaan jembatan sudah selesai pada 3 Mei 2024, termasuk sudah dilakukan pemasangan ornamen, tersisa pembangunan jalan progresnya sekitar 89 persen,”ungkap Andri.
Lebih lanjut Andry mengatakan, saat ini pekerjaan yang tersisa yakni Aspal AC WC sekitar 1,1 kilometer.

Selain itu penyelesaian semi terowongan cut and cover system yang tersisa pekerjaan finishing, pekerjaan penutupan lereng menggunakan jaring khusus untuk mencegah adannya longsoran.
“Sisannya 11 persen akhir Juni atau awal Juli 2024 ini sudah tuntas pekerjaannya dan GORR secara keseluruhan bisa dilewati,”tandas Andri.
Terpisah Kasatker PJN Ringgo Radetyo, ST., M.Eng mengatakan, untuk proyek GORR segmen I dan II memang sudah dimulai sejak 2014 silam, dan selama pelaksanaan hingga 2018, banyak ganjalan permasalah hukum yang secara teknis menyulitkan penyelesaian proyek tersebut.
Masalah hukum bukan terkait pekerjaan fisik GORR, melainkan terkait pembebasan lahan di tahun sebelumnya, sehingga terjadi vakum dan tidak ada pekerjaan sama sekali.
Padahal pekerjaan tersisa 3,4 Kilometer yang merupakan segmen tersulit. Dikarenakan lokasinya yang ada di daerah perbukitan, sehingga perlu mengatur lagi trase jalan serta geometri.
“Alhamdulillah setelah kita melakukan inovasi untuk memitigasi permasalahan hukum, kita melakukan pengajuan pendampingan hukum dan pengamanan pembangunan strategis yang berjalan sejak 2021 hingga 2024 oleh Kejagung RI serta Kejati Gorontalo, hasilnya kita tetap bisa bekerja untuk melanjutkan proyek tersebut,”ungkap Ringgo.
Inovasi lain yang dilakukan Ringgo yakni penggunaan teknologi konstruksi seperti untuk stabilisasi timbunan tinggi, serta penggunaan geogrid.
Bahkan pihaknya membuat desain yang cukup inovatif, yang bisa menjamin keselamatan pengguna jalan dalam berkendara. Pembangunan sejumlah jembatan bentang panjang.
Selain itu pihaknya kata Ringgo membuat konstruksi Cut and Cover System. Selain berguna melindungi pengguna jalan dari adannya guguran material, juga semi terowongan itu nantinya bisa menjadi destinasi wisata terbaru bagi Provinsi Gorontalo.
Semua ini jelas Ringgo dilakukan mengingat kondisi teknis di lokasi tidak memungkinkan adannya pengadaan lahan tambahan.
Namun, setelah dikoordinasi dengan APH (Aparat Penegak Hukum), semua inovasi tersebut berjalan dengan baik selama tiga tahun.
“Ini ditahun terakhir, kemugnkinan akhir Juni 2024 ini sudah 100 persen selesai progresnya, Cut and Cover sudah mendekati 95 persen, dan ini kita optimis pada awal Juli 2024 sudah dapat dilalui atau dimanfaatkan masyarakat umum, sehingga ini akan memangkas waktu tempuh dari pusat kegiatan strategis Bandara ke pusat Kota maupun Kabupaten Gorontalo. Tentunya mengurangi beban logistik, dan kami berharap ini menjadi pertumbuhan ekonomi baru di masyarakat,”tandas Ringgo.
Sementara itu Asisten Intelejen Kejati Gorontalo Otto Sompotan SH MH saat dimintai tanggapannya soal proyek GORR memberikan apresiasi kepada pihak Satker PJN Gorontalo yang dinahkodai Ringgo Radetyo telah berhasil menyelesaikan proyek GORR yang tinggal sesaat lagi.
“Kerjasama dengan kami adalah pendampingan hukum dan pengamanan pembangunan strategis, sejauh ini kerjasama dengan Balai Jalan Gorontalo serta koordinasi sangat baik, sehingga pelaksanaan pekerjaan khususnya yang dipimpin oleh Kasatker Ringgo Radetyo berjalan dengan baik dan sukses.
Meskipuun ada kendala yang sangat minim namun semua bisa teratasi, sehingga bisa terlaksana sesuai dengan rencana,”kata Otto.
Sebagai perpanjangan tangan Kejagung, Kejati Gorontalo jelas Otto memenuhi permintaan pendampingan dan pengamanan pembangunan strategis dari kementrian PUPR.
“Kalau dari segi pekerjaan fisik semua berjalan dengan baik dan lancar tidak ada permasalahan. Harapan kami bisa lagi dikembangkan dan ditingkatkan ke daerah-daerah lain yang membutuhkan pembangunan jalan nasional di Provinsi Gorontalo atas permintaah daerah maka itu bisa ditindaklanjuti oleh balai jalan, sehingga bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat seluruh provinsi Gorontalo,”tutup Otto.
Suksesnya pembangunan GORR ini mendapat apresiasi pula dari warga setempat. Harson warga Desa Haya-Haya kepada Gorontalo Post mengatakan, pihaknya merasakan dampak positif atas keberadaan jalan GORR dan jembatan ini.
“Alhamdulillah kami sudah lancar mengangkut hasil pertanian terutama jagung. Puluhan tahun kami menderita akibat kesulitan mengangkut hasil peranian, tapi skerang dengan adannya GORR semuanya sudah sangat mudah,”tandas pria paruh baya ini. (roy)











Discussion about this post