gorontalopost.id — Masa jabatan Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, untuk periode satu tahun, berakhir Ahad (12/5) besok. Hingga hari ini, Presiden Joko Widodo belum menetapkan siapa Pj Gubernur Gorontalo untuk satu tahun mendatang, apakah mempertahankan Ismail Pakaya, atau menggantinya dengan yang baru. Untuk mengisi kekosongan jabatan sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menunjuk Sekretatis Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Sofyan Ibrahim sebagai pelaksana harian (Plh) Gubernur Gorontalo.
Penunjukan Sekda Sofyan Ibrahim sebagai Plh Gubernur Gorontalo itu, sesuai dengan surat Mendagri nomor : 100.2.1.3/2022/SJ tertanggal 9 mei 2024. Telegram bersifat amat segera itu, juga ditunjukan untuk Gubernur Maluku Utara, Gubernur Banten, dan Gubernur Maluku Utara, yang masa periode jabatan juga berakhir bersamaan. “Berkenaan dengan hal tersebut, untuk menghindari terjadinya kekosongan pimpinan pemerintahan Provinsi Gorontalo, diminta kepada Sekda Provinsi Gorontalo, untuk melaksanakan tugas seharis Gubernur Gorontalo sampai dengan adanya kebijakan lebih lanjut dari pemerintah,”tulis surat Mendagri yang ditandatangani pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal, Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si.
Dalam surat tersebut dijelaskan, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 39/P tahun 2023 tanggal 11 Mei 2023, mengangkat Ismail Pakaya sebagai Pj Gubernur Gorontalo yang masa jabatanya akan berakhir pada 12 Mei 2024. “Berdasarkan pasal 78 ayat 2 huruf A UU nomor 23 tahun 2-24, ditegaskan bahwa kepala daerah, dan atau wakil kepala daerah diberhentikan karena berakhir masa jabatanya,”bunyi poin D surat mendagri tersebut.
Seperti diketahui, untuk mengisi jabatan Pj Gubernur Gorontalo, DPRD Provinsi Gorontalo baru-baru ini juga telah mengusulkan empat nama kepada Presiden RI melalui Kemendagri. Empat nama itu, termasuk Ismail Pakaya, Sekda Provinsi Gorontalo Sofyan Ibrahim, pejabat Kemendagri Yusharto Huntoyungo, dan Rudi Salahudin, pejabat di Kemenko Perekonomian.
Mendagri Tito Karnavian sendiri dalam beberapa kali pertemuan, kerap menyoroti kinerja Pj Gubernur Ismail Pakaya terkait kinerja pengendalian inflasi di Gorontalo. Sejak februari 2024, inflasi di Gorontalo selalu berada di ‘klasemen’ antar Provinsi di Indonesia. Bahkan pada inflasi bulan april, tercatat sebagai Provinsi dengan inflasi tertinggi se Indonesia, “Ini Warning Pj (Gubernur),”ujar Mendagri Tito Karnavian, saat paparan pada Musrenbangnas yang berlangsung di Jakarta, baru-baru ini. (tro)











Discussion about this post