Gorontalopost.id, GORONTALO – Bagi Wali Kota Gorontalo, Marten Taha perubahan dalam sistem pendidikan melalui program merdeka belajar sudah berjalan menuju ke arah yang benar.
Meski demikian, menurut Marten, masih banyak tugas terkait program merdeka belajar yang harus diselesaikan. Menurutnya, semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan.
“Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” kata Marten ketika membacakan sambutan Mendikbud Ristek dalam rangka memperingati Hardiknas yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo di Lapangan Buladu, Kamis (2/5/2024).
Marten menambahkan, bukan sesuatu hal yang mudah untuk mentransformasikan sebuah sistem yangb sangat besar. Juga, kata dia, bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
“Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” tandasnya.
“Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita diperhadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan, yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis,” imbuh Marten.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, pada saat yang sama, pandemi memberikan kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, semua pihak terkait berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.
“Ombak kencang dan karang sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi disekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak,” tandasnya.
Marten juga mengemukakan, wajah pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang dibangun bersama dengan gerakan merdeka belajar.
“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi, karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru, karena mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi, karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus,” pungkasnya.(rwf)












Discussion about this post