gorontalopost.id – Masyarakat Gorontalo menyambut suka cita perayaan tradisi malam pasang lampu (Tumbilotohe), Sabtu (6/4) malam. Tradisi yang hanya digelar pada malam ke 27 ramadan hingga jelang Idulfitri ini, turut disemarakkan Aston Gorontalo Hotel and Village. Kawasan hotel Aston Gorontalo nampak dipasang lampu tumbilotohe, dan dinyalakan langsung oleh staf ahli Wali Kota Gorontalo, Haryono Suronoto, yang mewaliki Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, bersama Kadis Pariwisata Kota Gorontalo Zamroni Agus, didampingi Act GM Aston Gorontalo Hotel & Village, Yunita Abdullah, dan jajaran Aston Gorontalo.
Yunita Abdullah megatakan, pihaknya bangga turut menyemarakkan Tumbilotohe, sebuah tradisi masyatrakat Gorontalo yang patut dilestarikan. “Kami turut merayakan tradisi tumbilotohe, budaya Gorontalo yang mempesona,”ujar Yunita. Kata dia, Aston memang menunjukkan komitmen untuk mendukung kearifan lokal, terutama yang ada di Gorontalo, misalnya penggunaan kain karawo pada beberapa ornamen hotel, hingga sajian kuliner khas Gorontalo pada menu restoran. Ia berharap dengan turut menyemarakkan tumbilotohe, dan komitmen mendukung kearifan lokal, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kunjungan wisata di Gorontalo.
Staf Ahli Wali Kota Gorontalo, Haryono Suronoto, mengapresiasi peran Aston Gorontalo yang turut menyemarakkan dan memperkenalkan budaya Gorontalo. “Saya bangga dengan Aston yang komitmen untuk turut menyemarakkan Tumbilotohe, tradisi masyarakat Gorontalo yang sudah ada sejak dulu,”ujar Haryono. Kata dia, tradisi tumbilotohe dulunya masih masih sangat tradisional, namun belakangan mulai berkembang dengan menggunakan lampu hias listrik.
Hal itu juga dipicu dengan mahalnya minyak tanah sebagai bahan bakar untuk lampu tradisional. “Kedepan harus ada penggunaan bahan bakar alternatif,”katanya. Hal yang sama disampaikan Kadis Pariwisata Kota Gorontalo, Zamroni Agus, kata dia, tumbilotohe awalnya sebagai penerang akses warga untuk ke suraw atau masjid. “Karena akhir-akhir ramadan itu masjid makin ramai,”katanya. Termasuk lanjut dia, sebagai penanda pelaksanaan zakat fitrah. Dimana petugas pengumpul zakat akan mengetahui jumlah jiwa di dalam rumah sesuai dengan jumlah lampu yang diihidupkan di depan rumah. (tro)
Comment