Gorontalopost.id, GORONTALO – Pria inisial AHSH alias Kojek korban pembacokan di kawasan eks Terminal 42 Kota Gorontalo pekan lalu hingga kini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorntalo, Rabu (27/3/24).
Saat diwawancarai ekslusif di RSAS, Kojek yang kepalannya dibalut perban tersebut mengungkapkan, dirinnya sama sekali tidak ada permasalahan dengan AM alias Zombang. Kojek malah kaget menjadi korban pembacokan dari orang yang tidak dikenalnya tersebut.
“Saya tidak kenal dia, cuma kadang saya liat dia datang ke kompleks kami, saya juga baru tahunamannya setelah kejadian ini,”kata Kojek. Pria anak satu ini lanjut menceritakan kronologis yang sebenarnya dalam insiden pembacokan tersebut.
Berawal pada pukul 02.00 Wita, dirinnya bersama sejumlah rekannya sedang nongkrong di kawasan eks terminal 42. Tak lama berselang, melintas di depan mereka sebuah sepeda motor sambil melakukan ekstra gas. Bahkan para pengendara motor itu berteriak “bakuku” seolah ingin mencari masalah.
Awalnya kojek tidak menanggapi aksi dua pengendara motor itu karena tidak ingin terpancing dengan suasana. Hanya saja, kedua pengendara motor itu bolak balik di depan tongkrongan mereka sembari melakukan aksi yang sama yakni ekstra gass dan berteriak histeris.
Kojek yang merasa risih kemudian memanggil para pengendara motor tersebut untuk menanyakan apa maksud mereka melakukan hal seperti itu. Kedua pengendara motor itu lantas turun dari motor dan menghampiri Kojek dan rekan-rekannya.
Awalnya mereka berbincang biasa seolah tidak terjadi apa-apa, namun hanya berselang beberapa menit pelaku yang sudah ambil posisi di belakang Korban langsung mengeluarkan sebilah pisau badik selebar dua cm dan panjang 30 CM.
Kojek yang merasa jiawannya terancam kemudian menghindar dan menanyakan apa alasannya mencabut pisau tersebut. Tanpa basa basi pelaku langsung menyerang Kojek dengan cara mengayunkan pisaunnya ke arah kojek.
Kojek terus menghindar dan akhirnya terjatuh ke tanah. Kelengahan Kojek ini digunakan pelaku untuk membacok kepala Kojek. Merasa kepalannya sudah terluka, Kojek terus menghindar sembari menangkis serangan pelaku menggunakan tangan kirinnya.
Hal itu mengakibatkan tangan kiri Kojek robek dan bersimbah darah. Setelah mengeksekusi korban, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor menuju arah Telaga. Sedangkan kojek korban pembacokan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Luka di kepala saya hingga 30 jahitan. Sementara di bagian tangan kri juga sekitar 20 jahitan, saat ini kepala saya terpasang selang untuk mengeluarkan darah beku akibat luka dalam,”ungkap Kojek. Pria berbadan kekar ini berharap agar pihak kepolisian yang menangani kasus ini bisa menghukum pelaku dengan hukuman yang setimpal sesuai perbuatannya.
“Saya masih mencari tahu siapa dalang atau orang di belakang yang menyuruh pelaku membacok saya. Karena saya tidak ada masalah dengan pelaku, kenapa dia membacok saya, ini yang jadi pertanyaan besar, saya harap polisi bisa mengungkap siapa otak dibalik semua ini,”tutup Kojek. (roy)












Discussion about this post