Gorontalopost.id, GORONTALO – Kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya dalam pengendalian inflasi di daerah, mendapat sorotan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Pada rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang berlangsung secara virtual, Senin (18/3), terungkap inflasi Gorontalo buruk, dan bertengger sebagai provinsi ke dua dengan inflasi tertinggi di Indonesia.
Dalam data Kemendagri, secara nasional inflasi berada pada angka 2,75 persen, Gorontalo jauh lebih tinggi dengan angka 3,73 persen, atau berada di posisi kedua tertinggi nasional setelah Papua Selatan yakni 4,61 persen.
Bukan hanya inflasi di tingkat provinsi, namun yang membuat Mendagri tambah memberikan perhatian serius terhadap Gorontalo, lantaran kabupaten-kabupaten di daerah ini juga inflasi dan indeks perkembangan harga (IPH) termasuk tertinggi, lantaran berada pada peringkat 10 besar tertinggi secara nasional.
Misalnya, inflasi di Kabupaten Gorontalo yang berada pada angka 5,31 persen menempati urutan ke-6 daerah kabupaten dengan inflasi tertinggi di Indonesia.
Beruntung, Kota Gorontalo menjadi daerah kota yang termasuk inflasi terendah, yakni 1,90 persen.
Inflasi Kota Gorontalo masih lebih baik dari Kota Bandung yang mencapai 1,95 persen. Kota Gorontalo diapresias Mendagri lantaran masuk empat besar kota di Indonesia dengan inflasi rendah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada daerah-daerah yang inflasinya rendah,”ucap Mendagri Tito Karnavian, kemarin.
Sementara itu, untuk IPH sebagai proxy inflasi pada minggu ke 2 maret, tercatat Provinsi Gorontalo berada pada angka 6,99 persen. Sama seperti inflasi, Provinsi Gorontalo berada pada urutan kedua tertinggi nasional setelah Sulawesi Utara pada urutan pertama dengan angka 7,45 persen.
Pada posisi ketiga IPH tertinggi diisi Sumatera Barat. Data badan pusat statistik (BPS) yang disampaikan dalam rapat koordinasi itu, menyebutkan dua daerah di Provinsi Gorontalo, yakni Kabupaten Bone Bolango, dan Gorontalo Utara masuk dalam 10 besar daerah dengan IPH yang mengalami kenaikan tertinggi secara nasional.
Dengan angka 10,64 persen, Bone Bolango menempati urutan kedua nasional IPH tertinggi, bahkan Kabupaten yang dipimpin Bupati Merlan Uloli itu menjadi daerah dengan IPH tertinggi untuk daerah luar jawa dan sumatera.
Sedangkan Kabupaten Gorontalo Utara, berada di urutan ke 9 daerah dengan tingkat IPH tertinggi yakni 8,20 persen. Dalam catatan BPS, komiditas utama penyumbang IPH di Gorontalo, adalah cabai rawit, cabai merah, dan beras.
Hal ini seiring dengan laporan hasil pemantauan harga pangan strategis dari Kedeputian III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden, yang mengungkap Gorontalo termasuk empat daerah di Indonesia dengan tingkat harga beras tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 17.500 per kg.
Masuknya Provinsi Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai daerah dengan inflasi dan IPH tertinggi itu yang menarik perhatian Mendagri Tito Karnavian.
Mantan Kapolri itu meminta agar pemerintah daerah lebih serius dalam pengendalian inflasi.
“Tolong beberapa daerah, yang relatif tinggi Pesisir Selatan Sumatera Barat, Bone Bolango Gorontao, Musi Rawas Utara, Minahasa, Bolaang Mongondow, Bitung, Buol, Gorontalo lagi Gorontalo Utara, Lombok Tengah NTB,”ungkap Mendagri.
Saking perhatianya terhadap inflasi dan IPH di Gorontalo, Mendagri langsung memberi peringatan kepada Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya.
“Saya warning ini, pak Pj Gubernur, Gorontalo masuk terus, provinsinya tertinggi, kabupatenya juga banyak yang tinggi-tinggi ini (inflasi-IPH),”tegas Mendagri Tito Karnavian.
Ia meminta daerah-daerah yang termasuk tertinggi itu agar lebih bekerja optimal agar inflasi makin terkendali, sedangkan untuk daerah yang berada pada inflasi rendah agar terus mempertahankanya, dan menjaga berada di bawah inflasi nasional.
“Yang rendah kita berikan apresiasi, tolong dijaga dibawah nasional,”katanya.
Selain inflasi, angka pertumbuhan ekonomi juga terungkap dalam rakor itu, dimana Gorontalo pertumbuhan ekonominya berada pada angka 4,50 persen, berada di urutan ke 27 dari total provinsi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Gorontalo itu berada dibawa rata-rata nasional, yakni 5,04 persen, dan berada jauh di bawah Maluku Utara yang mencapai 20,49 persen.
Dalam pengendalian inflasi, Gorontalo pernah mencatatkan diri sebagai daerah dengan pengendalian inflasi terbaik di Indonesia, yakni berada pada angka 1,16 persen dan nomor satu provinsi terendah inflasi, yakni pada September 2023.
Irjen Kemendagri Tomsi Tohir yang memimpin rakor pada bulan Oktober 2023, secara khusus memberi apresiasi terhadap kinerja pemerintah provinsi. (tro)











Discussion about this post