Gorontalopost.id, LIMBOTO – Awal Ramadan di Gorontalo diwarnai insiden terbakarnya empat gedung rumah sakit MM Dunda Limboto, Senin (11/3).
Akibat kebakaran itu, puluhan pasien rawat inap terpaksa diungsikan. Mereka kocar-kacir saat api mulai melahap gedung rumah sakit milik Pemda Kabupaten Gorontalo itu. Bahkan, ada yang terpaksa dirujuk ke rumah sakit Aloe Saboe Kota Gorontalo.
Informasi yang diperoleh awak media ini, kebakaran berasal dari api dari gudang APK rumah sakit.
Api itu cepat merambat keatas dan semakin membesar hingga membakar gedung keuangan, perencanaan dan ruang kepegawaian yang berada tepat disamping gudang APK tersebut.
Api semakin membumbung tinggi akibat angin yang bertiup cukup kencang dan juga terdapat sejumlah bahan yang memicu ledakan dan memperparah api semakin membesar, ditambah ruang gerak pemadam kebakaran yang terbatas dan terhalang oleh gedung lainnya.
Akibat kebakaran yang melanda Rumah Sakit MM Dunda Limboto, puluhan pasien rawat inap rumah sakit MM Dunda Limboto terpaksa diungsikan keluar dari ruang perawatan menuju tempat lebih aman.
Sejumlah pasien yang berdekatan langsung dengan sumber api seperti pasien di irina F, pasien ruang hemodialisa termasuk pasien yang akan menjalani operasi semuanya harus diungsikan.
“Bahkan tadi ada pasien yang cuci darah harus diungsikan, alhamdulillah sudah selesai proses cuci darahnya, tinggal mengeluarkan sejumlah jarum yang terpasang ditubuh pasien harus dilakukan di Alfamart depan rumah sakit ini.
Akibat api yang sudah membumbung tinggi dan khawatir merembet,” ungkap perawat yang enggan namanya dikorankan.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit MM Dunda Limboto dr. Alaludin Lapananda mengakui ada sejumlah pasien yang diungsikan sementara waktu.
“Pasien yang dekat dengan gedung terbakar yang diungsikan, seperti irina F juga pasien cuci darah serta pasien operasi pun dirujuk ke RS Aloe Saboe, tetapi pasien lainnya sudah dikembalikan lagi ke ruangnya masing-masing, hanya pasien yang dirujuk sudah tidak,” jelas Alaludin.
Menurutnya, ada tiga gedung yang kena imbas, yakni gudang stok APK seperti stok colokan listrik, lampu, gedung keuangan, perencanaan .
“Berkas semua untuk administrasi perencanaan dan keuangan sebagian besar sudah terkena air dan mungkin tak bisa diselamatkan,” ungkap Alaludin.
Ditanya soal informasi kebakaran berasal dari kompor yang meledak, Alaludin mengaku belum tahu dan masih akan mengundang penangungjawab di bagian gudang.
Karena menurutnya di areal rumah sakit sudah tidak diperkenankan lagi ada kantin yang melakukan aktifitas masak memasak di dalam rumah sakit.
“Memang disini sudah tidak ada kantin, karena sudah banyak kantin di depan rumah sakit. Sementara jika untuk keperluan air panas pasien, keluarga pasien bisa membeli di kantin depan rumah sakit, sehingga rumah sakit streril dari kompor dan lainnya.
“Saya belum bisa mengetahui sebab pastinya, saya pun hanya menduga karena arus pendek, tetapi jika memang ditemukan karena adanya kompor meledak, kita akan mengundang penanggungjawabnya,” tegas Alaludin.
Dua Karyawan Diamankan Polisi
Sementara itu, imbas dari kebakaran itu ada dua karyawan rumah sakit yang diamankan oleh kepolisian. Ini berdasarkan pengakuan Kapolres Gorontalo AKBP Dedy Herman saat dikonfirmasi kemarin.
Informasi yang ada penyebab kebakaran yang diduga akibat adanya kelalaian dari pedangang kantin di RS MM Dunda Limboto yang lalai mematikan kompor sehingga api merembet ke sejumlah gedung.
“Saat ini dua karyawan itu bukan ditahan, tetapi diperiksa untuk tahap penyelidikan lebih lanjut,” jelas Dedy.
Ia juga menambahkan, mengetahui informasi kebakaran pukul 08.20 Wita dan langsung turun melakukan upaya pemadamam dari semua unsur baik Kabupaten, Provinsi, Polda, BPBD. Kepolisian sejauh ini masih menunggu hasil labfor dari Makassar.
“Hasilnya masih akan kita tunggu dan nanti kita informasikan kembali,” jelas Dedy.
Secara terpisah kepala UPTD Damkar BPBD Kabupaten Gorontalo Farid Taha menambahkan, Berdasarkan keterangan dari salah satu saksi Andri Yunus (security RS. Dunda Limboto) yang berada di lokasi, api dari gudang sudah membesar.
Melihat hal tersebut saksi mata memanggil temannya untuk memadamkan api tersebut menggunakan apar 6 kg. Melihat api semakin membesar dan sulit dipadamkan akhirnya saksi meminta tolong untuk menghubungi nomor piket Damkar Kabupaten Gorontalo.
Masyarakat yang berada di sekitar lokasi langsung mengantisipasinya menggunakan media seadanya namun kondisi api sudah tidak dapat di kendalikan.
“Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung bergerak dan kebakaran sudah berlangsung selama 30 menit dan baru kemudian di informasikan ke piket Damkar Kabupaten Gorontalo,” ungkap Farid.
Adapun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta.
Kerugian itu berasal dari terbakarnya satu Unit ruang supir, satu unit ruang Laboratorium Keperawatan, satu unit ruang keuangan, perencanaan dan kepegawaian, satu Unit ruang pengadaan, 10 buah tabung Oksigen, 10 buah tabung Freon, Dokumen Penting, AC dan Alat Medis.
Sementara armada yang diturunkan.
Dua Unit Damkar Kabupaten Gorontalo, Dua Unit Damkar Kota Gorontalo, satu Unit Damkar Bonebolango, satu Unit mobil Karhutla Polda Gorontalo, satu Unit mobil tangki PMI, satu Unit mobil tangki BPBD Provinsi Gorontalo, Dua Unit mobil Provinsi Gorontalo dan satu satu Unit mobil Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo. (wie)











Discussion about this post