Gorontalopost.id, GORONTALO – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Gorontalo, bersama pengurus cabang olahraga (Cabor) terus mempersiapkan atlet-atlet yang akan berlaga pada ajang olahraga terbesar di Indonesia, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Medan tahun ini.
Salah satu persiapan krusial yang dilakukan adalah intensif melakukan tes fisik dan kesehatan terhadap seluruh atlet, agar mampu memberikan performa unggul saat laga PON XXI nanti.
Seperti pelaksanaan tes fisik dan kesehatan bagi atlet PON yang di pusatkan di Gelanggang Olahraga (GOR) Nani Wartabone, Kota Gorontalo, Sabtu (9/3).
Pada pelaksanaan tes fisik dan kesehatan, Satgas KONI Provinsi Gorontalo juga melakukan tes fisioterapi bagi seluruh atlet. Tes fisioterapi penting dilakukan untuk mendeteksi adanya atlet yang berpotensi cidera, sehingga bisa diantisipasi dan tidak menganggu performa atlet ketika tampil di PON XXI.
Dari pelaksanaan tes kesehatan, tim dokter PON Gorontalo yang juga sekretaris Satgas KONI Provinsi Gorontalo, dr. Ucok H. Rafiater, menyebutkan secara keselurahan semua cabor PON XXI mengalami peningkatan kondisi fisik maupun kebugarannya.
Makanya, lanjut dia, Satgas akan melihat lagi seperti apa progres persiapan para atlet saat tes ketiga usai lebaran Idul Fitri nanti.
Dr. Ucok menegaskan agar seluruh atlet tetap menjaga kebugaran, fisik dan kesehatan selama bulan ramadan.
Sementara itu, Ketua KONI Provinsi Gorontalo MN.Hi.Fikram AZ Salilama, melalui Sekretaris Umum (Sekum), Adhi Pala, menekankan, jika tes fisik merupakan bagian integral dari persiapan atlet untuk menghadapi PON.
Dalam tes ini, para teknisi akan melakukan pengecekan terhadap performa atlet apakah meningkat setelah pencanangan pada 1 Februari 2024 yang lalu.
“Kami dan para teknisi akan mengecek mereka punya peningkatan, para atlet punya target bahwa V0 to max harus 50 sehingga dalam tes ini peningkatannya harus ada.” ujarnya kepada Gorontalo Post, Sabtu (9/3).
Adhi Pala juga menjelaskan, selain tes fisik, tes kesehatan juga menjadi fokus utama dalam persiapan atlet. Dengan menjalani tes kesehatan secara menyeluruh, para atlet dihimbau bebas dari masalah kesehatan yang dapat mengganggu performa mereka selama kompetisi. Proses ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, namun juga memperhatikan aspek fisioterapi atlet.
Para ahli fisioterapi akan memastikan para atlet tidak berpotensi cedera saat melakukan sesi latihan sampai berkompetisi. “Kami juga melakukan tes fisioterapi, kami berharap kepada ahli fisioterapi untuk bisa memastikan para atlet tidak berpotensi cedera sehingga, para atlet tidak ada gangguan saat melakukan latihan maupun saat berkompetisi,”tandasnya. (tro/mg-11)
Comment