Gorontalopost.id, LIMBOTO — Peristiwa nahas terjadi di jalur trans Tibawa, tepatnya di Desa Isimu Utara, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Kamis (7/3) petang.
Becak motor (Bentor) yang dikemudikan Arwin Adam (30), dengan berpenumpang empat orang, masing-masing dua orang dewasa, dan dua anak-anak, tiba-tiba tertimpa pohon besar yang tumbang ke jalan, tepat di depan kantor Desa Isimu Utara.
Akibatnya, seorang penumpang dilaporkan meninggal dunia, dan penumpang lainya luka-kuka. Penumpang bentor yang meninggal dunia, adalah Eka Pratiwi Botutihe (34).
Ia diduga kehabisan nafas dan mengalami luka karena terjepit bentor yang tertimpa pohon.
Informasi yang diperoleh Gorontalo Post menyebutkan, peristiwa ini terjadi sekira pukul 17.30 wita. Ketika itu, Arwin Adam mengemudikan kenderaanya ditengah hujan deras yang memang mengguyur wilayah Gorontalo, kemarin.
Arwin membawa penumpang masing-masing Eka Pratiwi Botutihe (34), dan kakaknya, Fransiska Botutiha (35) bersama dua orang anak-anak.
Bentor yang melintasi jalan trans Sulawesi ini bergerak ini dari arah Desa Isimu Raya menuju kearah Limboto. Saat melewati Kantor Desa Isimu Utara, tiba-tiba pohon dengan ukuran besar roboh, menimpa bentor yang mereka tumpangi.
Bentor seketika remuk, kap bentor menimpa penumpang di dalamnya. Dari sejumlah video amatir yang beredar, kondisi kedua penumpang dewasa tampak tak bisa bergerak, kaki keduanya terjulur lurus kedepan. “Parampuan dua-dua ini ati,”ujar warga yang berusaha menolong.
Kepala Desa Isimu Utara, Wawan Pipii, membenarkan hal tersebut terjadi tepat di kantornya. Ia menurutkan, pohon yang menimpa bentor nahas itu tumbang karena curah hujan tinggi, dan memang usia pohon yang sudah tua, dan rentan tumbang.
Saat kejadian yang mengagetkan itu, warga bersama TNI dan Polri langsung bahu-membahu menolong korban, dan menyingkirkan pohon tumbang yang menutupi badan jalan.
“Setelah kejadian itu kami pemerintah desa setempat dibantu dari warga dengan pihak aparat dalam hal ini TNI/Polri langsung melakukan pertolongan untuk cepat menangani.
Alhamdulillah dari Brimob dan TNI sudah langsung datang membantu bersama warga ,” ungkap Wawan. Para korban, lanjut dia, saat itu juga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dikatakanya, kondisi pohon di sepanjang jalan memang rawan tumbang dan menimpa jalan, lantaran kondisinya lebih condong ke jalan.
Hal itu lantaran pohon tidak tumbuh sempurkan, karena sisi pohon yang lain selalu dipangkas oleh petugas PLN yang mejaga agar tidak menyentuh atau mengganggu jaringan listrik, yang tepat berada di dekat pohon.
“Sehingga ini pohon semua yang dipinggir jalan, lebih berat ke jalan, sehingga rentan roboh. Kalau roboh itu menimpa jalan dan berbahaya bagi pengguna jalan,”terangnya.
Sementara itu akibat kejadian tersebut warga setempat menyayangkan pihak dinas terkait baik itu BPBD dan juga Dinas Lingkungan Hidup yang tak nampak di lokasi kejadian.
“Hanya aparat TNI/Polri dan warga yang melakuan evakuasi, sementara dinas tidak terlihat, sangat disayangkan padahal ini tanggung jawab mereka, apalagi kejaian seperti ini bukan baru pertama kali ini, tetapi sudah berulang, entah memakan korban atau tidak,”ungkap Rahmat salah seorang warga setempat.
Secara terpisah Kabid kedaruratan BPBD Kabupaten Gorontalo Marzan Yusuf saat dikonfirmasi mengakui, jika pihak BPBD terlambat datang ke lokasi, karena memang informasi yang didapatkan hanya melalui media sosial.
“Karena hanya lewat media sosial, saya setelah menerima penugasan dari Kepala BPBD, saya langsung turun melihat ke lokasi dan meninjau kondisi kejadian,”ungkap Marzan.
Lanjut dikatakan Marzan, saat di lokasi banyak warga yang antusias membantu sehingga proses evakuasi cepat dilakukan, dan dari tiga korban tersebut dua yang dinyatakan selamat hanya luka ringan dan satu yang dibawa lari ke rumah sakit MM Dunda Limboto.
“Saat di lokasi memang kita tidak bisa menilai korban ini sudah meninggal atau belum, sehingga masih diupayakan pertolongan dengan membawa ke rumah sakit, setelah dievakuasi keluar dari bentor korban-korban itu sudah langsung di evakuasi,” pungkas Marzan.
Sementara itu, banyak warga berharap agar pemerintah daerah menata keberadaan poh0n di pinggir jalan.
Pohon yang awalnya sebagai pelindung itu, belakangan justeru menjadi tanaman ‘pembunuh’ karena banyak memakan korban jiwa.
Rahmat, warga setempat menambahkan, Pemda harusnya melihat bahaya dari pohon-pohon yang memang nampak rawan tumbang untuk segera ditebang agar tidak menelan korban jiwa selanjutnya.
“Mau berapa nyawa lagi yang akan tumbang bersama pohon di jalan ini. Sekali lagi ini bukan kali pertama, tapi sudah berulang kali,”tandasnya. (Wie)
Comment