Gorontalopost.id, GORONTALO – Sejak dibangun dan diresmikan oleh Kapolri pada 2018 lalu, Sekolah Polisi Negara (SPN) Batudaa, Polda Gorontalo, kini telah melahirkan kurang lebih 1.545 personel Polri.
Dari data yang dirangkum Gorontalo Post, siswa yang di didik di SPN Polda Gorontalo per angkatan terdiri dari, Angkatan 43 tahun anggaran 2018/2019, dilantik sebanyak 199 orang siswa.
Angkatan 44 tahun anggaran 2019/2020, dilantik 187 siswa. Angkatan 45 tahun anggaran 2020/2021, dilantik 254 siswa. Angkatan 46 tahun anggaran 2021, dilantik 373 siswa. Angkatan 48 Diktukba Polri Gelombang II tahun anggaran 2022, dilantik 208 siswa.
Angkatan 49 Diktukba Polri gelombang I tahun anggaran 2023, siswa yang dilantik 95 siswa. Angkatan 50 Diktukba Polri gelombang II tahun anggaran 2023, siswa yang dilantik sebanyak 229 siswa. Sedangkan siswa yang tidak dilantik saat mengikuti pendidikan, ada kurang lebih enam orang.
Kepala SPN Batudaa, Polda Gorontalo, Kombes Pol. Agus Widodo,S.I.K,M.H ketika diwawancarai menjelaskan, saat ini total yang telah dilantik ada kurang lebih 1.545 orang anggota Polri.
Dan saat ini, yang sementara mengikuti pendidikan untuk angkatan 51 Diktukba Polri gelombang I tahun anggaran 2024, siswa yang di didik berjumlah 153 siswa.
“Saat ini ada kurang lebih 153 orang siswa yang masih sementara melaksanakan pendidikan. Nantinya mereka akan mengikuti pendidikan hingga penutupan pada 11 Juli 2024 mendatang,” jelasnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 1998 ini, mereka yang telah mengikuti seleksi, belum tentu lulus pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa siswa yang tidak dilantik.
Mereka yang tidak dilantik tersebut, tentunya dikarenakan beberapa alasan, baik itu karena sakit, kurangnya nilai dari aspek jasmani, kepribadian atau moral, maupun penilaian intelektual.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan SPN Batudaa, Polda Gorontalo, sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, kami pun telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas kurikulum, fasilitas, dan teknologi pendukung di SPN,” ungkapnya.
Ditambahkan pula oleh mantan Kapolres Pohuwato ini, pihaknya telah membuat sebuah aplikasi yang terintegrasi, di mana aplikasi tersebut bertujuan untuk melakukan pemantauan serta pengawasan terhadap pendidikan para siswa.
Apabila aplikasi tersebut cukup, maka dapat diakses oleh Karo SDM, Kabid Dokkes, dan unsure pimpinan Polda Gorontalo.
“Melalui aplikasi tersebut, maka dapat terpantau secara menyeluruh kegiatan dari para siswa. Tak hanya pendidikannya saja, akan tetapi kesehatan mereka pun turut kami pantau.
Meski demikian, kami tidak melupakan tugas pokok yakni dalam hal memberikan pendidikan kepada para siswa, agar mereka lulus menjadi anggota Polri yang memiliki kualitas dan kuantitas,” pungkasnya. (kif/Mg-03)











Discussion about this post