Gorontalopost.id, LIMBOTO — Pemerintah Daerah kabupaten Gorontalo mengapresiasi penyaluran Zakat dan infak program Baznas Kabupaten Gorontalo masuk sekolah dengan menyasar berbagai sektor pendidikan.
Seperti berbagai bantuan fasilitas sekolah serta bagi siswa, sehingga melalui program ini sektor pendidikan di Kabupaten Gorontalo terus meningkat.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Dr. Roni Sampir pada usai menyalurkan secara simbolis penyaluran Zakat dan infak program Baznas masuk sekolah kepada Mustahik Senin (04/03).
Lanjut dikatakan Sekda Roni Sampir, bukan saja soal program baznas masuk sekolah, tetapi program Basnaz ini juga menyasar bidang kesehatan dengan menanggung masyarakat yang belum tercover pada kepesertaan BPJS sebanyak 600 orang.
Termasuk di bidang infrastruktur lainnya seperti Pembangun Rumah Layak Huni (Rutilahu). “Sehingga zakat dan infak disamping ibadah, hal ini membantu masyarakat bidang sosial maupun ekonomi.
Membangun daerah tidak hanya dilakukan oleh pemerintah butuh kolaborasi stakeholder,” ungkap Roni.
Dirinya menambahkan, akan melakukan langkah-langkah strategi dalam meningkat infak dan zakat bagi ASN, seperti program Basnaz masuk puskesmas.
“Mudah-mudahan dengan banyak anggaran yang dikolaborasikan melalui Baznas di Kabupaten Gorontalo, mendorong program pemerintah bisa tepat sasaran,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Gorontalo Sukri Moonti mengatakan program bantuan yang diberikan berupa fasilitas sekolah yang tidak di anggarkan.
“Selain itu bantuan lainnya seperti paket sembako kepada orang tua siswa maupun pemberian santunan yang mengalami musibah kebakaran,” katanya.
Ia juga menambahkan, pihak Baznas pada bulan ini menyalurkan bantuan yakni 6 sekolah tingkat SD, SMP, SMA untuk siswa 8 penerima sedangkan bagi orang tua 40 orang.
Program Baznas Masuk sekolah ini rutin dilaksanakan setiap bulannya, dalam memberikan bantuan terhadap orang tua siswa yang butuh modal usaha.
Termasuk memberikan kepada orang tua siswa yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas yang belum tercover BJPS.
“Khususnya program tersebut, sudah berjalan 4 bulan dengan melakukan serentak di seluruh sekolah SD,SMP dan SMA, dengan himbauan bagi siswa untuk memberikan sisa jajannya dalam seminggu sekali 1000 rupiah.
Agar mereka sejak dini gemar melakukan infak dan sedekah,” pungkasnya. (Wie)












Discussion about this post