Gorontalopost.id, LIMBOTO — Setelah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif nasional kedua setelah Kota Singkawang, Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Repulik Indonesia Sandiaga Uno dorong Kabupaten Gorontalo menjadi Kabupaten Kreatif versi Unesco.
Ini diungkapkan oleh Sandiaga saat diwawancara, selasa (27/2).
Menurut Sandiaga, Kabupaten Gorontalo memiliki pemikiran yang progresif, dimana sejak tahun 2018, sudah mengaukan proses uji petik dan sudah terpililih sub sektor kuliner sebagai sub sektor lokomotif di Kabupaten Gorontalo.
“Karena sudah ditetapkan menjadi Kabupaten kreatif secara nasional, maka step berikutnya adalah mengajukan sebagai kabupaten kreatif versi Uneco dan nanti kita kolaborasi dengan pak Bupati, sehingga produk ekonomi kreatif ini makin dikenal dunia,” ungkap Sandiaga.
Dikatakannya, bukan hanya kuliner dan fashion dalam hal ini karawo tetapi juga desa wisata dan salah satunya sudah menjadi desa wisata terbaik di Indonesia.
“Desa wisata religi Bubohu tahun 2021 diharapkan jadi penyumbang kebangkitan ekonomi dan pascapemilu bisa sama-sama menciptatakan 4.4 lapangan kerja baru,” harap Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, upaya peningakatan minat wisatawan datang ke Gorontalo, yang pertama dengan aksesbilitas, menambah jumlah penerbangan tetapi dipicu dengan dua tarik yakni destinasi berbasis alam dan desa wisata berbasis budaya dan ketiga adalah iven.
“Sehingga kita mendukung festival yang dilaunching oleh Gorontalo, seperti festival danau Limboto, festival karawo dan saya dorong festival kuliner, karena disini salah satu sub sektor unggulan adalah kuliner dan diharapkan dengan itu isa menarik wisatawan datang berkunjung,” harapnya.
Sementara itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, yang dihasilkan pun bukan hanya kuliner tetapi juga fashion, fotografer dan kerajinan kreatif dan semoga menjadi motor penggerak ekonomi.
“Apalagi ini banyak anak-anak muda, ibu-ibu yang meluangkan ekonomi kreatif,” jelas Nelson.
Ia juga menambahkan, terkait modalpemerintah daerah memberi ruang antara perbankan dengan teman-teman ekonomi kreatif. “Jadi tak ada masalah terkait modal bagi peserta ekonomi kreatif,” tandas Nelson. (Wie)












Discussion about this post