gorontalopost.id – Ratusan orang berdiri di luar pagar basi kawasan Bandara Pohuwato, di Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Ahad (18/2) siang. Kendati matahari cukup terik, mereka justeru begitu antusias ingin menyaksikan langsung pendaratan pertama pesawat di landasan pacu bandara yang digagas pembangunanya oleh Bupati Pohuwato, Zainudin Hasan, pada tahun 2006 itu. Secara keseluruhan, bandara yang termasuk dalam proyek strategi nasional pemerintahan Presiden Joko Widodo ini telah rampung, tinggal menunggu peresmian yang direncanakan pada bulan Aril 2024, mendatang.

Di landasan pacu, pesawat SAM Air jenis Twin Otter DHC 6-300 dengan nomor registrasi PK-SMH itu mendarat dengan mulus, setelah melakukan penerbangan kurang lebih 40 menit dari Bandara Djalaludin Gorontalo. Di dalam pesawat sebagai penumpang perdana penerbangan ke Pohuwato ini, tediri dari Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, bersama ketua TP PKK Fima Agustina dan ajudan masing-masing, Deputi Kepala Bank Indonesia Gorontalo, Komandan Lanal Gorontalo, Kepala Bandara Gorontalo, Kadis Perhubungan Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Pariwisata, dan unsur forkipimda. Total ada 19 orang, tiga diantaranya adalah crew.
Penerbangan ke Pohuwato termasuk dalam penerbangan perintis bersubsidi yang digagas Kementerian Perhubungan RI. Ada sembilan rute yang saling terhubung dalam tiga provinsi, yakni Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, dengan menggunakan maskapai SAM Air yang dioperasikan PT. Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air). Pesawat berkapasitas 19 orang itu, melayani penerbangan dari Gorontalo, yakni rute Bandara Djalaluddin – Pohuwato, Djaluddin – Pogogul Buol, Djalaluddin – Bolaang Mongondow (Lolak), serta Pohuwato – Bandara Sis Al-Jufri Palu. Frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu.
Selanjutnya, peberbangan dari Gorontalo ke Sulawesi Utara, yakni Djalaludin – Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow- Sam Ratulangi Manado, Siau – Sam Ratulangi, Naha Tahuna – Siau, Naha Tahuna – Miangas, Miangas – Melonguane, dengan frekuensi penerbangan satu kali seminggu. “Penerbangan subsidi ini ditargetkan dalam satu kali penerbangan dapat melayani 15 orang penumpang. Kami berharap kepada operator penerbangan yang akan melaksanakan subsidi angkutan udara perintis yaitu pihak Sam Air, dapat melaksanakan penerbangan sesuai dengan jadwal dan selalu memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan,” ujar Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, saat peresmian penerbangan di Bandara Djalaludin Gorontalo, kemarin.
Pemerintah, melalui Direktorat Perhubungan Udara telah menetapkan tarif untuk penerbangan perintis ini, misalnya, dari Gorontalo ke Pohuwato tarifnya Rp 244.370. Sedangkan dari Pohuwato ke Gorontalo Rp 205.370. Untuk Pohuwato – Palu sendiri tarifnya Rp479.540 sementara Palu – Pohuwato Rp519.540.
Sementara untuk area dua, Gorontalo – Bolaang Mongondowi, tarifnya Rp 263.240. Kemudian Bolaang Mongondow ke Sam Ratulangi Manado Rp 258.650. Jika ditotal, biaya penerbangan dari Manado ke Gorontalo menggunakan SAM Air adalah Rp 521.890. Selanjutnya dari Sam Ratulangi ke Siau Rp361.310. Siau ke Naha Rp207.590, dan Naha ke Miangas Rp382.420, sedangkan dari Miangas ke Melonguane Rp340.790. “Yang membedakan karena adanya tambahan biaya pajak bandara dan itu kan beda beda. Tapi karena ini bersubsidi, dari bandara besar ke bandara besar itu tidak bisa. Contoh, Gorontalo langsung Manado itu tidak boleh, harus singgah dulu di bandara Bolaang Mongondow,”jelasnya.
Pj Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya menyambut baik pengoperasian penerbangan perintis bersubsidi yang melayani rute Gorontalo, Sulteng dan Sulut itu. “Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan atas alokasi penerbangan perintis di Gorontalo. Kita mengupayakan ini kurang lebih sembilan bulan, sejak penjabat gubernur sebelumnya. Harapan besarnya tentu untuk pergerakan roda ekonomi masyarakat,” ujar Penjagub.
Dengan penerbangan perintis, lanjut Ismail, jelas mempersingkat waktu tempuh. Misalnya ke Manado, yang membutuhkan 12 jam via darat, kini lebih singkat dengan hadirnya rute perintis. “Meskipun rutenya kita harus singgah dulu di Bandara Bolaang Mongondow,” jelasnya. Kedepan, ia berharap penerbangan perintis ini terkoneksi dengan penerbangan domestik reguler di Bandara Djalaludin Gorontalo, seperti maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, dan Lion Air. “Saya tidak tau, kalau Sam Air ini bisa mengisi di hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Karena di hari itu ada dua maskapai yang mengurangi penerbangannya. Jadi misal dengan Sam Air bisa mendapatkan dulu penerbangan ke Bolmong, kemudian ke Manado baru lanjut ke Jakarta atau ke daerah lain. Ini pasti akan sangat membantu ketika tidak ada penerbangan umum dari Gorontalo,” harapnya.
Kehadiran penerbangan perintis di Gorontalo, dan memanfaatkan bandara Djalaludin, dan bandara Pohuwato, juga disambut positif, Bank Indonesia (BI) Gorontalo. Kepala perwakilan BI, Dian Nugraga, yang hadir dalam peresmian penerbangan perintis, kemarin, mengemukakan, kehadiran rute penerbangan perintis ini membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru. “Dengan penambahan sembilan rute penerbangan, diharapkan akan sejalan dengan peningkatan jumlah penumbang di Bandar Udara Djalaludin, dan juga permintaan baik dari maupun ke Gorontalo. Jika Jumlah penumpang meningkat, tentunya berkolerasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo, terutama pada sektor pariwisata dan UMKM,”ujar Dian Nugraha. (tro)











Discussion about this post