Gorontalopost.id, PUNCAK BOTU – Komisi II Deprov Gorontalo meyakini kebutuhan pupuk oleh para petani akan terpenuhi pada tahun ini. Menyusul perubahan penentuan alokasi pupuk bersubsidi.
Optimisme itu disampaikan Sekretaris Komisi II Wasito Sumaiyono setelah melakukan pengecekan ketersediaan pupuk bersubsidi di kios-kios penyalur di Kabupaten Gorontalo dan Boalemo, pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Wasito menjelaskan, pada tanggal 10 Januari, seluruh pengecer pupuk bersubsidi akan berkumpul dengan distributor dan pihak terkait dari Dinas Pertanian.
Mereka akan melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) untuk menentukan alokasi pupuk berdasarkan kabupaten, kecamatan, bahkan hingga alokasi per kios pengecer pupuk.
“Sistem dan pola yang sebelumnya digunakan pada tahun 2023 adalah E-alokasi, di mana petani hanya mendapatkan jumlah satuan pupuk yang sangat kecil per hektarnya.
Namun, dengan kembalinya sistem dosis pupuk per hektar, petani akan mendapatkan pupuk sesuai dengan dosis yang diperlukan,” tambah Warsito.
Dengan upaya pemantauan dan koordinasi yang dilakukan oleh Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, diharapkan distribusi pupuk bersubsidi dapat berjalan lancar, memenuhi kebutuhan petani, dan mendukung pertumbuhan sektor pertanian di wilayah tersebut. (rmb)











Discussion about this post