Gorontalopost.id, GORONTALO – Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gorontalo menyerahkan sertifikat tanah secara gratis kepada warga.
Penyerahan dilaksanakan secara bersamaan dengan seluruh daerah di Indonesia oleh Presiden RI Joko Widodo secara simbolis yang dilaksanakan secara daring, Senin (4/12/2023).
Untuk Provinsi Gorontalo sendiri dipusatkan di Banthayo Lo Yiladia (BLY) atau aula rumah jabatan wali kota.
“Di istana yang diserahkan secara simbolis itu ada 12 sertifikat. Kalau di Gorontalo kita menghadirkan 200 penerima.
Nanti yang sisanya akan didistribusikan kantah masing-masing,” ungkap Kepala BPN Gorontalo, Erry Juliani Pasoreh, ketika diwawancarai usai kegiatan.
Penyerahan sertifikat gratis yang dilaksanakan merupakan bagian dari program Kementerian ATR/BPN, yakni pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
Di Gorontalo, program tersebut terus dijanlankan oleh Kanwil BPN Gorontalo.
“Program PTSL terus kami jalankan. Dari target PTSL yang dipatok hingga tahun 2024, progres kita sudah di angka 89 persen.
Sisanya 11 persen, 2024 kita akan rampungkan, sehingga pada tahun 2025 seluruh bidang tanah di Gorontalo sudah bersertifikat,” ujar Erry.
Penyerahan sertifikat gratis yang dihadiri oleh forum koordinasi pimpinan daerah tersebut, dirangkaikan dengan peluncuran sertifikat elektronik, salah satu inovasi dari Kementerian ATR/BPN yang banyak memberikan manfaat kepada publik.
Yaitu, bisa mencegah pemalsuan, mencegah hilangnya fisik sertifikat karena musibah kebakaran atau banjir.
“Seperti kejadian kebakaran kantah di salah satu daerah baru-baru ini. Itu sertifikat tanahnya ludes di lalap si jago merah.
Kita tidak khawatir, fisiknya memang terbakar, tapi datanya aman, karena adanya sertifikat elektronik itu,” ujar wanita yang berparas cantik itu.
Ia mengungkapkan, sama seperti program PTSL, penerapan sertifikat elektronik di Gorontalo terus dilakukan oleh Kanwil BPN Gorontalo sejak diluncurkan.
“Kita awali dari pensertifikatan BMN elektronik sebanyak 980 bidang tersebar di enam daerah Kabupaten/Kota.
Dari target tersebut, sudah sekitar 52,96 persen yang selesai. Bone Bolango dan Pohuwato sudah 100 persen, Kabupaten Boalemo dan Kota Gorontalo sudah di atas 90 persen.
Untuk Kabupaten Gorut 48,42 persen, serta Kabupaten Gorontalo 25,61 persen. Saya sudah instruksikan kepada kakantahnya, agar segera rampungkan,” tegas Erry.
Dalam menerapkan sertifikat elektronik sendiri, lanjut Erry, pihaknya melaksanakannya sesuai dengan ketentuan.
Diantaranya, melakukan digitalisasi seluruh warkah, melakukan validasi bidang tanah melalui surat ukur dan sertifikat atas tanah, dan lain sebagainya.
“Kami targetkan seluruh bidang tanah di Gorontalo yang bersertifikat akan beralih ke sertifikat elektronik pada tahun 2024,” pungkasnya.(rwf/*)











Discussion about this post