Gorontalopost.id, PUNCAK BOTU – Peringatan hari disabilitas internasional yang berlangsung Ahad (3/12), diharapkan menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran bagi seluruh pemangku kepentingan terhadap pentingnya pemenuhan hak bagi para penyandang disabilitas.
Karena tak dipungkiri pengabaian dan diskriminasi bagi para kaum difabel masih sering terjadi di tengah masyarakat.
Komisi IV Deprov Gorontalo, Adnan Entengo, saat menghadiri peringatan hari disabilitas internasional tingkat Provinsi Gorontalo di gedung Bele Li Mbui, Ahad (3/12).
Mengatakan, kalangan Deprov Gorontalo telah berupaya memberikan perlindungan hukum terkait pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas.
Dengan menginisiasi Perda pemenuhan dan perlindungan hak bagi penyandang disabilitas. Perda itu telah disahkan belum lama ini.
Adnan berharap amanah dalam Perda tersebut bisa dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh semua stakeholder. Karena di dalamnya terdapat penguatan terhadap pemenuhan hak disabilitas.
Terutama dalam pengalokasian anggaran yang berpihak pada disabilitas,” kata Adnan Entengo.
Selain pengalokasian anggaran, salah satu kearifan lokal yang diatur dalam perda ini adalah kolaborasi berbagai lembaga yang akan diintervensi oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam penyediaan hak disabilitas.
Salah satu contohnya adalah rekrutmen tenaga kerja dari kaum difabel.
Sektor swasta harus memenuhi tiga persen. Bila tidak memenuhi, maka ini menjadi temuan dari dinas ketenagakerjaan.
“Kedua, perda ini menguatkan kegiatan di mana semua OPD harus membuka unit layanan disabilitas di semua opd yang ada,” kata Adnan.
Adnan yang juga mantan Ketua Pansus Perda perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas itu juga menyebut bahwa perda ini akan mendorong penyelesaian persoalan guru-guru sekolah luar biasa yang terbatas.
Juga persoalan beberapa guru sekolah luar biasa yang juga belum terangkat sebagai status PNS/P3K.
“Dengan perda ini juga bisa mendorong rekrutmen atau memberikan kursus atau penguatan lebih lagi terhadap tenaga pendidikan luar biasa.
Karena ada yang telah pensiun dan belum ada rekrutmen. Terutama juga mendorong perguruan tinggi untuk membuka jurusan sekolah luar biasa,” kata Adnan.
Pada perayaan hari disabilitas internasional tersebut, para anak disabilitas dari sekolah luar biasa hadir ikut memperlihatkan proses belajar dalam satuan pendidikan.
Beragam pertunjukan seni hingga pameran UMKM hasil karya anak didik dari sekolah luar biasa hadir dalam acara yang dipusatkan di Gedung Bele Li Mbu,i Kota Gorontalo tersebut.
“Hari disabilitas ini kata mereka bahkan sebagai hari raya saudara-saudara disabilitas. Tentunya DPRD dan Pemerintah Provinsi Gorontalo akan terus mendukung penguatan pemberian hak disabilitas di Provinsi Gorontalo,” pungkas Adnan Entengo. (rmb)












Discussion about this post