Gorontalopost.id, LIMBOTO — Kepemimpinan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo terus menuai perhatian dan apresiasi dari Pemerintah Pusat dan berbagai kalangan elit di tingkat nasional.
Salah satu indikatornya dapat dilihat dari terpilihnya Bupati yang berlatar belakang akademisi ini untuk mengikuti Pendidikan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan I Tahun ajaran 2023 di Singapura.
Meski tahun 2009 Nelson Pomalingo telah mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan LEMHANAS di Jakarta selama 3 bulan.
Namun kegiatan kali ini lebih diarahkan pada pemantapan jiwa kepemimpinan dalam kerangka membina kader pemimpin Indonesia yang dinilai memiliki potensi untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih maju lagi.
Hal itu dapat dilihat dari perangkat materi yang dihadirkan pada kegiatan ini.
Pada hari pertama misalnya, Bupati Nelson Pomalingo bersama peserta lainnya menerima sejumlah materi diantaranya, Tren Geopolitik Global dan Regional serta Impilikasinya terhadap Indonesia yang disampaikan oleh Prof. Kishore Mahbuban.
Tidak hanya itu saja, pada hari pertama, Bupati Nelson juga menerima materi Makro Ekonomi Global Pendorong Perubahan Asean yang dipaparkan Prof. Danny Quah yang juga seorang pakar ekonomi global dari Singapura.
Oleh karena itu, atas nama jajaran Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gorontalo, Bupati Nelson menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Lemhanas RI yang telah memberikan kepercayaan dan amanah yang sangat penting ini.
Menurutnya kegiatan KPPD di Singapura tersebut sangat bagus dan prospektif dalam memberikan sumbangsih peningkatan keilmuan bagi pengambil kebijakan di daerah sehingga memiliki nilai dan wawasan berbasis global.
“Program KPPD sangat bagus, karena kita mendapatkan wawasan keilmuan tentang geopolitik Indonesia sebagai bagian dari komunitas dunia Global.
Kemudian bagaimana percaturan Indonesia ditingkat dunia dan pengaruhnya terhadap proses pembangunan disini dengan baik yang terkait dengan berbagai isu.
Mulai dari Lingkungan,sosial budaya,digitalisasi dan sebagainya,”terang Bupati Nelson, Senin (30/10) langsung dari Sekolah Kebijakan Publik Lee Kwan Yew (LKYSPP),National University of Singapore (NUS).
Bupati Nelson lebih lanjut menjelaskan, momentum ini menjadi pengalaman berharga bagi dirinya selaku Bupati di Gorontalo yang diharapkan akan berbagai keilmuan dan konsep yang didapatkan dapat dimanifestasikan ke dalam ranah kebijakan yang konkrit bagi masa depan daerah yang dipimpinnya.
Apalagi Provinsi Gorontalo saat ini yang baru kurang lebih 20 tahun menjadi provinsi, tentu membutuhkan rancangan kebijakan yang strategis dan kompetitif secara nasional dan global.
Tahun depan merupakan masa transisi kepemimpinan dan kebetulan dirinya akan berakhir, sehingga ini menjadi modal bagi dirinya untuk meninggalkan yang terbaik.
Aspek lainnya terkait dengan Indonesia emas termasuk Gorontalo emas 2045 yang menurutnya sudah harus ditatap dan dipersiapkan dengan matang dalam menangani bonus demografi dan kesemuanya itu butuh keilmuan, konsep dan strategi yang sudah mulai harus dirancang dan dikaji secara komprehensif.
“Insya Allah selama mengikuti Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD), bisa memaksimalkan ilmu yang diajarkan dan bisa bermanfaat, serta bisa diterapkan untuk masyarakat Gorontalo nantinya,” tandas Nelson. (Wie)











Discussion about this post