gorontalopost.id, LIMBOTO – Universitas Gajah Mada (UGM) melalui tim visitasi melakukan penjajakan dengan pemerintah daerah, dalam hal pembukaan bedah syaraf di Rumah Sakit MM Dunda Limboto nanti, tim ini diterima langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dirumah dinas, Minggu sore (22/10).
Bupati Gorontalo yang ditemui seusai pertemuan mengatakan, pertemuan itu dalam rangka rencana membangun kerjasama percepatan pelayanan terobosan dalam hal layanan bedah syaraf.
Dari hasil pemaparan pihak UGM, Bupati meminta segera menindaklanjutinya secepat mungkin oleh pihak rumah sakit.
” Kabupaten Gorontalo terus mendorong jasa kesehatan lewat berdirinya beberapa rumah sakit, saat ini sudah ada 4, maka ini terus di perbaiki untuk menjadikan pelayanan kesehatan sebagai harapan masyarakat akan berjalan dengan baik,”jelas Bupati Nelson.
Dikatakannya, yang harus dilakukan yang pertama sumberdaya disiapkan, dokter apa yang dibutuhkan, sehingga bukan sekedar bangunannya, namun juga menyiapkan dokternya.
Itu bisa dilakukan dengan kolaborasi seperti ini bersama-sama, yang kedua secepatnya tindaklanjut sesegera mungkin, misalnya lewat MoU, lewat memaksimal pelayanan kedua belah pihak juga ada yang disekolahkan, agar ketersediaan SDM itu tercipta.
“Kalau mau dipikir, kita dengan datangnya UGM ini beruntung, tinggal kita meresponnya secara baik dan sesegera mungkin,”jelas Nelson.
Ia menambahkan, kedepan dalam jangka waktu sehari dua ini draft itu disiapkan, untuk kemudian kalau perlu, tahun ini hal yang baik ini terlaksana dengan maksimal, sehingga paling tidak harapan-harapan dengan adanya dokter syaraf yang cukup akan tersedia.
” Saat ini saja seperti gambaran orang yang berobat di Gorontalo itu bukan hanya datang dari Gorontalo saja, namun ada dari Bolaangmongondow utara Provinsi Sulawesi Utaa, hingga Buol, Parimo Sulawesi tengah, sehingga ini penting untuk disegerakan, demi pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan untuk masyarakat,”tandas Nelson.
Sementara itu pihak UGM melalui dr. Rachmat Andi Hartanto, Sp, BS (K) mengatakan, Seperti diketahui, dokter Bedah syaraf di Indonesia ada sekitar 500 an, 82 persen itu ada ditangan jawa, dan kurang lebih 18 persen diluar jawa.
Sementara di Gorontalo cuma ada 1 dokter syaraf dan rasio kebutuhan akan dokter syaraf jika dilihat dari populasi masyarakat Gorontalo, skalanya ada kurang lebih 4-5 dokter syaraf di Gorontalo.
Melihat itu, maka kedokteran UGM ini datang untuk menciptakan dokter syaraf di Gorontalo, yang hari ini baru 1. “keberadaan dokter syaraf di Gorontalo baru satu dan allhamdulillah, pemerintah melalui Bupati Gorontalo merespon ini dengan positif,”tandasnya. (Wie)











Discussion about this post