Gorontalopost.id – Pemerintah Kota Gorontalo terus melahirkan strategi untuk menekan inflasi di wilayahnya. Ya, selain 4 K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif), Pemerintah Kota Gorontalo juga akan menerapkan inovasi terbaru, yakni gerakan tanam pangan dan budidaya ikan melalui bioflog.
“Dalam mengendalikan inflasi, kami saat ini akan menjalankan inovasi gerakan tanam pangan dan budidaya ikan melalui bioflog,” ucap Wali Kota Gorontalo, Marten Taha pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi yang dilaksanakan secara daring oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (22/5/2023).
Inovasi tersebut dilahirkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, karena selama ini yang menjadi pemicu inflasi di ibu kota Provinsi Gorontalo itu, adalah sektor pangan. Sedangkan budidaya ikan melalui bioflog akan dijadikan Pemerintah Kota Gorontalo sebagai alternatif ketika harga ikan di pasaran mengalami kenaikan.
“Kalau harga ikan naik, tentu kita akan menjual hasil budidaya ikan lewat bioflog ini dengan harga murah, sehingga masyarakat tidak akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan harga ikan yang murah,” tandas wali kota dua periode itu.
Tidak hanya melahirkan strategi, kata Marten, penanganan inflasi juga dilakukan dengan pelaksanaan program yang jumlahnya mencapai 21 item. Program-program itu, ungkap Marten, tersebar di sejumlah OPD dilingkungan Pemerintah Kota Gorontalo.
“Yaitu, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan, Pertanian dan Perikanan, Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perhubungan dan Bagian Ekonomi,” papar Marten.
Pembiayaan program-program itu, lanjut figur yang terus didorong untuk maju di Pilgub 2024 mendatang itu, bersumber Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insetif Daerah (DID), Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“DAU berjumlah Rp.28.731.978.784, DID Rp 496.767.000, DAK non fisik Rp 369.370.000 dan PAD senilai Rp 3.897.559,” pungkasnya. (rwf)












Discussion about this post