Gorontalopost.id – Pembangunan Masjid Raya dan Islamic Center Gorontalo terus dimatangkan. Setelah sebelumnya pemerintah bersama pihak yayasan Islamic Center Gorontalo melakukan pengukuran lokasi, maka kini pemerintah mulai melakukan sosialisasi pada masyarakat. Khususnya masyarakat yang lahannya masuk dalam kawasan.
Bupati Gorontalo sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gorontalo, Prof DR Ir Nelson Pomalingo menegaskan sesuai kesepakatan, lokasi pembangunan yang di pilih yakni di kawasan Danau Limboto, dengan melibatkan dua desa. Yakni Desa Lupoyo dan Desa Bulota.
Untuk mendorong pembangunan ini, Nelson Pomalingo meminta agar seluruh pihak terlibat dapat bekerja dengan tekun dan cepat. Bahkan, sang deklarator Provinsi Gorontalo itu meminta dukungan seluruh masyarakat, khususnya kepada warga yang memiliki lahan di sekitar lokasi pembangunan.
“Pembangunan Islamic Center dan Masjid Raya Gorontalo ditargetkan peletakan batu pertama pada tanggal 5 Desember tahun 2023, bertepatan HUT provinsi Gorontalo tahun ini,” Tegas Nelson saat sosialisasi tersebut, Kamis (18/5/2023) di Desa Lupoyo.
Ia menegaskan Islamic center ini menjadi aura atau wajah Gorontalo.
“Sudah 22 tahun kita tidak punya wajah itu apalagi Gorontalo dikenal sebagai Serambi Madinah. Oleh karena itu, saya bergembira pemerintah provinsi telah membentuk yayasan dan kami Pemerintah Kabupaten Gorontalo sebagai pemilik lahan akan berupaya melakukan pembebasan lahan sehingga itu yang kami sosialisasikan kepada masyarakat,” beber bupati.
“Pada dasarnya dukungan masyarakat dan semua pihak sangat diharapkan agar pembangunan Islamic Center dan masjid raya Gorontalo akan segera terwujud,” pungkas Nelson.
Sebelumnya, Bupati Nelson pada hari rabu (17/5//2023) melaksanakan Rapat yang dilaksanakan di ruang madani kantor Bupati Gorontalo membahas sistem pembebasan lahannya, di mana akan mengidentifikasi luas tanah.
“Lahan itu yang akan kita identifikasi kalau itu ada sertifikat dan kalau tidak punya sertifikat berarti itu milik negara, maka ini yang akan kami data dengan benar, sehingga dikemudian hari tidak akan ada masalah,” ungkap Nelson.
Sementara itu, Sekretaris yayasan Pembangunan Islamic Centre Hamdi Mayang, menambahkan pembangunan itu sudah pada posisi perubahan RT/RW Kabupaten Gorontalo yang diharapkan sudah dapat dilaksanakan karena menurutnya di lokasi itu masih tercatat beberapa areal yang lahan basah itu akan dilakukan pembebasan lahan dulu.
“Kita berharap itu akan segera dilakukan, karena sekarang ini kita sudah pada tahap pematokan lahan kurang lebih 20 hektar dan jika itu terjadi maka akan ada fasilitas lain juga akan dibangun di sana,” tandasnya. (Nat)













Discussion about this post