LIMBOTO—GP— Kepolisian resort (Polres) Gorontalo memacu penyidikan kasus dugaan penganiayaan berat, yang mengakibatkan nyawa seorang bocah di Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo meninggal dunia. Bocah 10 tahun itu, diketahui dianiaya tantenya sendiri, DR (34) menggunakan selang air, hingga sekujur tubuhnya luka, dan tewas, Sabtu (13/5).
Kapolres Gorontalo AKBP Dadang Wijaya, kepada wartawan di Limboto, Senin (15/5) mengatakan, saat ini proses pemeriksaan masih terus dilakukan baik para saksi yang tak lain adalah saudara kandung dari korban, serta paman dan tante korban yang diduga sebagai pelaku. “Masih sementara proses pemeriksaan semua, dan salah satu sudah ditetapkan jadi tersangka,”ujar Kapolres Dadang. Perwira dua melati ini, menyebutkan, dari hasil pengembangan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainya. Menurut Kapolres, tersangka dijerat dengan tindak pindana perlindungan anak. Sementara itu, jenazah korban saat ini masih disemayamkan di ruang jenazah RS Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, menunggu proses autopsi dilakukan. “Masih di RSAS, kita memang masih menunggu dokter forensik (untuk autopsi),”jelas AKBP Dadang.
Seperti diketahui publik Gorontalo digemparkan dengan dugaan penganiyaan yang dialami seorang bocah berusia 10 tahun di Kecamatan Tilango. Pelakunya diduga adalah DR, tantenya sendiri. DR menggunakan selang air untuk menghantam tubuh mungil korban hingga tewas. Dari pemeriksaan luar pada tubuh korban didapati 47 luka di bagian punggung yg terdiri dari luka lecet yang masih basah, luka lecet kering, lebam dan luka gores. Luka lebam warna ungu kehitaman di pelipis mata kiri dan kanan, pipi, dagu dan bagian rahang. Di scrotum ada luka gores , paha bagian belakang kiri dan kanan luka lecet serta luka lebam dan pada bagian betis terdapat luka lebam.
Korban sendiri merupakan bungsu dari empat bersaudara, yang ditinggal di rumah RD. Korban dan kakak-kakaknya merupakan anak dari pasangan brokenhome, yang kemudian diasuh RD. Namun dari pengakuan kakak-kakak korban, selain korban, mereka juga sering mendapat kekerasan dari RD, hingga puncaknya, adik mereka tewas dengan cara mengenaskan. (Wie)










Discussion about this post