Gorontalopost.id – Setelah pelantikan yang akan berlangsung di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (12/5) pagi ini, Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, belum langsung ke Gorontalo. Ia baru diagendakan ‘pulang kampung’ pada Ahad, 14 Mei 2023. “Insya allah kita sehat semua dan nanti bertemu di Gorontalo,” kata Ismail Pakaya, kepada wartawan via seluler, usai geladi bersih pelantikan, di gedung Kemendagri, kemarin.
Rencananya, pagi ini, Ismail Pakaya akan dilantik langsung oleh Mendagri Tito Karnavian, bersama Penjagub Sulawesi Barat, Zudan Arif Fakhrullah. Sebetulnya, ada empat Penjagub yang habis masa tugas satu tahunnya, selain Penjagub Gorontalo, dan Sulawesi Barat, ada juga Penjagub Papua Barat, dan Penjagub Banten. Tapi untuk Penjagub Papua Barat, dan Banten, hanya penyerahan surat keputusan perpanjangan masa tugas untuk setahun kedepan. Pelantikan yang berlangsung di auala sasana bhakti Kemendagri ini, dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Gorontalo. ”Alhamdulillah barusan selesai gladiresik. Kurang lebih satu jam tadi gladi,” kata Ismail Pakaya dikutip rakyatgorontalo.com (inn grup) via seluer, kemarin.
Mantan kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Gorontalo ini, mengatakan, sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang diberi amanah Presiden mengemban amanah Penjabat Gubernur, ia punya tanggungjawab melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi. Kata dia, dalam pelaksaan tugasnya nanti di Gorontalo, ia akan meneruskan apa yang sudah dikerjakan Penjagub Gorontalo sebelumnya Hamka Hendra Noer.
“Prinsipnya saya ini birokrat (ASN) yang ditugaskan oleh atasan untuk menyambung apa yang telah dilaksanakan oleh Pj Gubernur Hamka Hendra Noer,” kata Ismail Pakaya. Khususnya, lanjut Ismail, terkait dengan persialan dan pelaksanaan Pemilu 2024, penanganan inflasi, penanganan stunting, dan menjaga stabilitas daerah dalam menghadapi Pemilu.
Sehingga itu, kata Ismail, masyarakat jangan terlalu eforia dengan ekspetasi tinggi, apalagi wewenang yang terbatas, dan masa tugas yang singkat. ”Bisa saja lebih pendek dari itu (satu tahun),” tukas Ismail.
Kata dia, Gorontalo harus dibangun secara bersama sama, tidak secara kelompok atau individu. Artinya, semua pihak harus bersinergi, terutama jajaran pemerintah dari pusat hingga kabupaten/kota.
Selain itu, Ismail menekankan, sebagai Penjagub, ia memastikan netral dan tidak berpihak pada kelompok atau partai politik tertentu. Sebagai putra Gorontalo, ia mengaku paham dengan dinamika politik di daerah berjuluk Serambi Madinah ini. “Suhu politiknya sangat tinggi, pilkades dan pilgub pilres rasanya tidak ada bedanya, ” tandas mantan Kepala Bappeda Kabupaten Pohuwato itu.
Ia menyebutkan, setelah pelantikan hari ini, tidak ada masyarakat yang menjadikan momentum itu, sebagai satu kemenangan kelompok tertentu. Lantaran ia bekerja sesuai tupoksi, menjalankan roda pemerintahan hingga terisinya anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi,dan DPRD Kabupaten/kota. Termasuk hingga terpilihnya Presiden, dan Wakil Presiden pada Pilpres, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo yang definitif hasil Pilkada tahun depan. “Dan sikap saya netral,” tegas Ismail yang keseharianya sebagai Staf Ahli Bidang Sosial Politik dan Kebijakan Publik, Kementerian Tenagakerja itu.
Sebelumnya, Kamis (11/5) kemarin, Ismail Pakaya menjalani geladi bersih di pelantikan Penjagub Gorontalo bertempat di gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri. Ismail menggantikan Hamka Hendra Noer, yang akan menyudahi tugasnya sebagai Penjagub Gorontalo mulai hari ini. Ismail Pakaya, tiba bersama istrinya, Fima Agustina sekitar pukul 14.10 WIB. Sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Gorontalo ikut menyambut. Ada dua sesi geladi bersih yang dipandu tim protokol Kemendagri. Pertama pelantikan Penjabat Gubernur dan kedua pelantikan Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK. (tro/rgol)











Discussion about this post