Oleh:
Gamaria Purnamawati Monoarfa
Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo
Aisyah, seorang anak perempuan di desa Ibarat, kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara yang kini usianya telah menginjak 11 bulan. Tim kami bertemu Aisyah saat survei awal untuk program “One Day One Egg”, pilot project yang dicanangkan oleh TP PKK Provinsi Gorontalo. Saat itu, ia berusia 6 bulan dan mengidap kwashiorkor. Kondisi dimana kepala tidak bisa ditegakkan, bentuk muka yang bulat, rambut jarang dan berwarna merah. Aisyah adalah salah satu dari sekian banyaknya anak dengan kondisi tengkes akut yang menyebabkan berkembangnya penyakit lanjutan.
Stunting atau tengkes adalah keadaan malnutrisi kronis, atau gangguan pertumbuhan pada anak yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan terapi yang paling baik adalah memberikan nutrisi yang adekuat bagi mereka.
Kami TP. PKK Provinsi Gorontalo, kemudian menggagas program “One Day One Egg” yang bertujuan untuk mengurangi jumlah angka anak stunting yang memang menjadi permasalahan tumbuh kembang anak di Indonesia. Menurut jurnal Pediatrics, mengkonsumsi telur bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dapat memberikan intake gizi yang adekuat untuk menopang pertumbuhan fisik dan kecerdasannya. Pada pilot project ini kami mencoba memberikan intervensi spesifik pada anak-anak yang tergolong pendek dan sangat pendek, baik dengan status gizi buruk maupun gizi normal.
Terhitung dari bulan Oktober 2022 hingga Maret 2023, kami TP. PKK bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, dan Dinas Perikanan, memberikan bantuan protein pangan seperti telur, ikan, dan susu kepada Aisyah dan anak-anak yang mengidap tengkes di Desa Ibarat. Dalam masa program yang kami laksanakan selama 6 bulan pertama, menunjukkan hasil yang signifikan.
Menurut data yang kami peroleh dari lapangan, 80 persen anak-anak di desa Ibarat yang mengikuti program One Day One Egg mengalami kenaikan berat dan panjang badan, sehingga kondisi anak-anak yang awalnya memasuki kategori anak stunting, kini telah masuk ke dalam kategori normal. Hal ini membuktikan bahwa dengan pemberian makan dan minum yang bergizi dan tinggi protein bisa membantu menaikkan berat badan dan panjang badan anak.
Saya dan tim tidak bisa mengklaim bahwa anak-anak ini telah terbebas dari stunting. Dikarenakan yang dapat mendiagnosis keadaan stunting seorang anak adalah dokter spesialis anak. Salah satu kriteria pengukuran atas diagnosa anak stunting adalah perbandingan antara usia kronologis dan usia tulang, yang didapat melalui rontgen foto dan pengukuran status inteligensia.
Yang dapat kami simpulkan pada proyek pertama ini adalah pemberian makanan bergizi kepada anak-anak penderita tengkes merupakan hal yang paling penting dan urgent. Dibandingkan berkutat pada pembenahan intervensi sensitive yang memerlukan biaya yang besar. Saya, selaku Pj Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo, menghimbau kepada para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian dan usaha yang cukup serius dalam menangani keberhasilan penurunan angka stunting yang diamanahi oleh Bapak Presiden Jokowi.
Karena anak-anak dengan stunting bukan hanya sekedar angka-angka yang harus diturunkan, tetapi mereka adalah manusia-manusia yang akan menjadi aset bangsa dimasa depan. Indonesia akan hebat ketika kita memiliki sumber daya manusia yang hebat. (*)












Discussion about this post