Gorontalopost.id, GORONTALO – Tradisi Malam Pasang Lampu memang sudah diadakan sejak lama dan sudah menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat Gorontalo.
Di Gorontalo, tradisi ini dinamakan Tumbilotohe yang diambil dari Bahasa Daerah Gorontalo yang artinya Malam Pasang Lampu.
Dulu, Tumbilotohe diadakan setiap 3 hari menjelang lebaran menggunakan lampu botol.
Namun, seiring berjalannya waktu, kini beberapa masyarakat Gorontalo mulai mengadakan Tumbilotohe sejak 1 minggu menjelang lebaran.
Penggunaan lampu botol pun mulai berkurang, beberapa masyarakat Gorontalo lebih memilih menggunakan lampu listrik karena praktis dan lebih kekinian.
Pemasangan lampu ini dimulai dari selepas magrib hingga menjelang waktu subuh.
Pernyataan dari seorang warga yang juga merayakan malam pasang lampu (tumbilotohe) Ajan yusuf (33) mengatakan bahwa malam pasang lampu atau yang lebih dikela dengan sebutan Tumbilotohe ini memang sering diadakan menjelang lebaran.
“Malam Tumbilotohe ini sangat ramai dan juga perayaan ini sudah menjadi penantian kita bagi umat muslim, malam pasang lampu juga menandakan bahwa hari raya idul fitri sudah semakin dekat. Saat tradisi tumbilotohe digelar Kota Gorontalo sangat terang karena adanya lampu-lampu disudut desa maupun kota. Tapi karena zaman sudah semakin canggih, kadang lampu yang menyala hanya lampu listrik saja, tapi itu tidak menghalangi kita untuk menyalakan lampu botol untk merayakan tumbilotohe dengan cara yang dulu”,ungkapnya.
“Semoga kedepannya saya dan keluarga saya bisa sama-sama menjalankan ibadah puasa sampai hari raya idul fitri nanti”, harapnya. (MG-07)












Discussion about this post