Gorontalopost.id – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Rabu, (29/3) menuai kekecawaan dari berbagai pihak.
Seperti yang diketahui FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala U-20 sejak 2019 silam. Informasi ini mengundang antusias dari para penggemar sepak bola di tanah air. Namun penantian lama dengan sisa perjuangan justru berakhir sia-sia dengan dirilisnya kabar Indonesia gagal menjadi tuan rumah.
Berikut kerugian yang dialami akan kejadian ini:
1. Biaya Infrastruktur
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menggelontorkan APBN seratusan miliar untuk melakukan renovasi atau perbaikan dalam rangka menyambut tim tamu dari sejumlah negara.
Kementerian PUPR setidaknya menyiapkan Rp175 miliar untuk melakukan renovasi terhadap beberapa stadion untuk mendukung para garuda muda unjuk kebolehan di kancah internasional. Namun sayang sekali stadion yang sudah direnovasi itu gagal digunakan untuk ajang internasional.
2. Kerugian pada Atlet dan Pelatih
Dengan jarak waktu 2019 ke 2023 tentunya bukan waktu yang sebentar, para Atlet dan Pelatih sudah menyiapkan tenaga dan waktunya sejak lama. Sudah pasti kabar ini merugikan pihak mereka yang antusias datang menyambut momen ini.
3. Hilangnya Peluang Promosi Parawisata Nasional dan Kuliner Nusantara
Adanya tamu Piala U-20 tentunya mengundang atensi dari seluruh dunia pada Indonesia. Akan banyak pengunjung-pengunjung asing yang mendatangi ibu pertiwi. Dalam hal ini bisa dijadikan peluang berbisnis untuk mengenalkan mereka parawisata dan kulineran Indonesia. Sayangnya lagi-lagi, Indonesia kehilangan kesempatan tersebut.
4. Indonesia Akan Dibekukan oleh FIFA
Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA, tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.
5. Berdampak Pada Ekonomi Masyarakat
Masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti. Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.
Event dunia tersebut awalnya diharapkan mampu menaikkan perekonomian negara. Namun harapan itu kini terkubur bersama mimpi-mimpi anak muda pesepak bola yang sudah sejak dulu mempersiapkannya.













Discussion about this post