Gorontalopost.id – Pencapaian target pembangunan yang tertuang dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur 2022 dirasakan belum maksimal. Karena dampak pandemi Covid-19 yang memaksa pemerintah daerah untuk melakukan refocusing anggaran untuk pendanaan penanggulangan pandemi.
Ketua Deprov Paris Jusuf menuturkan, pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, sangat mempengaruhi capaian target pembangunan. Pasalnya sejumlah anggaran program dan kegiatan OPD teralihkan untuk mendanai pananggulangan pandemi.
Meski begitu, sejak kasus Covid-19 mulai melandai, pemerintah provinsi bersama Deprov langsung mengambil langkah taktis dan strategis untuk memulihkan pembangunan. Utamanya sektor ekonomi yang sangat terpukul. Banyak dana APBD menurut Paris yang diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk langkah-langkah dalam menstimulus kebangkitan UMKM sebagai salah satu tulang punggung ekonomi daerah.
“Meski hasilnya belum maksimal, tapi ini akan menjadi referensi di tahun 2023 ini. Olehnya, kita harus lebih meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi, mendistribusikan bantuan sosial sampai menggelar pasar murah. Itu salah satu yang harus kita topang,” jelas Paris Jusuf.
Oleh karena itu menurut Paris Jusuf, dalam melakukan kajian terhadap LKPJ, Pansus akan mempertajam rekomendasi terkait peningkatan kinerja Pemprov. Sehingga target pembangunan yang keteteran saat Pandemi bisa dicapai.
“Dengan begitu akan lahir rekomendasi-rekomendasi terhadap LKPJ, baik kekurangannya maupun apa yang bakal diperbaiki supaya lebih bagus,” ungkapnya.
Sebelumnya dalam LKPJ, Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer menjelaskan beberapa capaian makro tahun 2022. Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo tahun 2022 tumbuh positif diangka 4,04 persen, meningkat 1,63 persen dibanding tahun 2021.
“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo didorong oleh pelaksanaan program kegiatan yang fokus pada upaya penguatan ekonomi masyarakat, diantaranya sektor pertanian, perikanan dan kehutanan melalui penyaluran bibit dan benih, peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan,” ungkapnya.
“Peningkatan nilai tambah produk pertanian, perikanan dan kelautan, serta memfasilitasi distribusi pertanian dan perikanan melalui bantuan motor coolbox, serta fasilitasi layanan jaringan logistik ikan. Penguatan sektor UMKM, melalui fasilitasi pemodalan, kerjasama, pemberdayaan usaha dan akses pemasaran. Peningkatan ekspor dan perdagangan antar pulau,” tambahnya.
Soal kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, Hamka mengakui masih perlu didorong lebih keras lagi. Karena keduanya mengalami peningkatan di tahun 2022. Berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 15,41 persen atau naik 0,1 persen dibanding September 2021.
“Ketimpangan Pendapatan penduduk yang diukur melalui Gini Ratio Tahun 2022 sebesar 0,423 naik sebesar 0,014 persen dibanding tahun sebelumnya. Walaupun kemiskinan secara umum meningkat, tetapi hasil positif ditunjukkan dari kemiskinan ekstrim yang turun 4,28 persen tahun 2022 dibanding tahun 2021 sebesar 4,66 persen,” urai Hamka. (rmb)












Discussion about this post