NATUNA -GP- Bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3) kemarin, cukup dahsyat. Tanah longsor menimbun satu kampung tepatnya di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. “Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon,” kata Johan Wahyudi, warga Desa Pangkalan, Senin (6/3).
Johan menduga berdasarkan kondisi yang terjadi, bisa dipastikan akan ada korban jiwa, namun belum dapat dipastikan jumlahnya karena masih tertimbun material longsor. “Untuk korban sudah pasti ada, namun belum tahu berapa jumlahnya. Berpotensi puluhan orang. Sinyal mati total, listrik mati total, ini saya dapat sinyal dari Pulau Panjang,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Sementara, tiga kampung di area sekitar longsor telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena masih terjadi longsor susulan. Warga yang mengungsi diantaranya Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain. Menurut laporan pendahuluan dari Plh. Komandan Koramil 06/Serasan, Sersan Mayor (Serma) Rahmansyah Saragih, mengungkapkan, kejadian berawal pada pukul 11.15 WIB. Laporan tersebut menyebutkan bahwa telah terjadi tanah longsor besar di lereng bukit yang menimpa perkampungan sampai ke jalan raya.
Saat ini, menurut Rahmansyah, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan. “Longsor susulan masih terjadi, rumah warga tertimpa longsor belum bisa dihitung, sementara ada 10 orang meninggal yang sudah berhasil di evakuasi,” ujarnya.
Saat ini, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna dan Kodim 0318/Natuna telah mengerahkan dua kapal untuk menuju lokasi yaitu Pulau Serasan. Dari Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai, menuju Pulau Serasan menggunakan kapal cepat dalam kondisi cuaca normal sekitar 5 jam.
15 Orang Tewas
Sementara itu, data sementara Korban meninggal akibat tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), bertambah. Sebelumnya dikabarkan 10 orang meninggal dunia, kini bertambah menjadi 15. “Itu ada sekitar 50 orang korban diperkirakan, untuk jelasnya pastinya kita belum tahu dan 15 orang sudah dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Kantor Basarnas Natuna Rahmansyah saat dihubungi, Senin (6/3).
Rahman menuturkan sinyal di lokasi longsor terputus dan cuaca hujan. Rahman dan rombongan Basarnas Natuna kini tengah dalam perjalanan menggunakan Kapal milik Kabupaten setempat menuju Pulau Serasan. “Sinyal kebetulan terputus, kurang bagus. Ada memang titik titik yang bisa terima sinyal. kebetulan cuaca di sana hujan. Kita udah di Pulau Subi ini,” ujarnya.
Rahman menuturkan perlu waktu 6-8 jam dari Dermaga Pinanggih untuk sampai ke Pulau Serasan menggunakan jalur laut. Rahman dan tim berangkat pukul 04.00 WIB. “Diperkirakan 2,5 jam lagi sampai. Kalau dari Dermaga Pinanggih diperkirakan 6-8 jam tergantung cuaca cukup ekstrem gelombang sampai 4 meteran. Kita berangkat dari kapal pukul 4 sore,” ucapnya.
Rahman belum dapat memastikan jumlah rumah dan kepala keluarga yang terdampak. Komunikasi dengan tim di lokasi disebutnya tengah terputus. “Karena cuaca masih hujan, kita nggak berani gerak, karena tanah kan masih labil. Kita data dari camat dan unit siaga itu diperkirakan masih diperkirakan 50 orang. Belum bisa kita pastikan, komunikasi kita terputus dengan tim di sana,” imbuhnya. (net)












Discussion about this post