Gorontalopost.id, JAMBI – Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono berhasil dievakuasi tim SAR dari kawasan perbukitan hutan Kerinci, Jambi, pada Selasa, pukul 16.38 WIB menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU. Sedikitnya ada enam helikopter yang dikerahkan untuk melakukan evakuasi para korban, selain Super Puma milik TNI, ada juga helikopter Basarnas, Baharkam Polri, Polda Sumsel dan helikopter milik perusahaan di Jambi.
Proses evakuasi menggunakan helikopter ini membutuhkan ruang terbuka sekitar 15 meter persegi, agar hoist yang diturunkan tidak terganggu dan tidak ada partikel-partikel kecil seperti ranting yang mengenai korban. Skema evakuasi dilakukan dengan cara para korban akan diikat menggunakan tandu kemudian ditarik menggunakan hoist ke dalam helikopter. Setelah itu diterbangkan ke rumah sakit.
Evakuasi dilakukan evakuasi secara bertahap, tim SAR awalnya berhasil mengevakuasi empat orang pada pukul 14.30 WIB.
Keempatnya, co-Pilot yakni Amos Fredily, ajudan Kapolda Jambi yakni Briptu Aditya, Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan.
Kemudian Pilot AKP Ali Nurdin pada pukul 16.30 WIB, lalu Kapolda Jambi pada pukul 16.38 WIB menggunakan helikopter TNI AU, dan disusul sisanya dua orang yakni Koorspripim Kompol Ayani dan Mekanik AIPDA Susilo yang berhasil dievakuasi menggunakan Helikopter Bell 189 Baharkam Polri.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan dua korban terakhir dievakuasi pada pukul 17.23 WIB. “Saat ini rombongan Kapolda Jambi dan seluruhnya sudah berhasil dievakusi, total ada delapan orang,” kata dia.
Untuk dua korban terakhir yang dievakuasi itu langsung dibawa ke Posko Penyelamatan di Kabupaten Merangin untuk mendapatkan pertolongan medis. Sedangkan Kapolda Jambi langsung dibawa menggunakan helikopter Super Puma ke Kota Jambi untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Jambi. “Kapolda Jambi langsung ke Jambi,” katanya.
EVAKUASI DIAPRESIASI KAPOLRI
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjenguk Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan enam orang rekannya di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi usai dievakuasi dari lokasi helikopter mendarat darurat di Bukit Tamiai, Kerinci, Selasa.
Orang nomor satu di kepolisian ini memberikan semangat kepada Kapolda Jambi dan rombongannya karena berhasil melewati situasi sulit selama beberapa hari dan kemudian bisa dievakuasi dan mendapatkan perawatan maksimal dari tim medis Polri.
’’Alhamdulillah tadi sudah dievakuasi, kami cek satu per satu yang dirawat tentunya tim dokter melakukan langkah-langkah untuk melakukan pendalaman apakah perlu perawatan lanjutan yang harus dilaksanakan,” kata Sigit.
Sigit menjelaskan ada enam orang korban heli yang jatuh di wilayah perbukitan yang dirawat di RS Bhayangkari, salah satunya Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono. Sedangkan dua orang lainnya masih berada di GOR Merangin yang juga mendapat penanganan medis.
Menurut dia, sesampainya di RS Bhayangkara Jambi, tim medis langsung melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada korban kecelakaan heli tersebut. Dari hasil pemeriksaan tersebut, jika diperlukan perawatan lebih kompleks maka akan diterbangkan ke Jakarta. ’’Yang jelas kondisi pasien semuanya berangsur membaik. Tentunya ada tindakan-tindakan awal yang kemudian diberikan dokter di RS Bhayangkara Jambi. Saya mohon doanya untuk teman-teman kami yang sudah dirawat agar kesehatannya membaik,” ujarnya.
Mengenai kondisi fisik dan psikologis Kapolda Jambi dan rekannya, kata Sigit, saat ini dalam kondisi sadar. Namun, memang ada yang mengalami luka dan patah tulang, baik di kaki, tangan, rusuk dan bagian tubuh lainnya. “Saat ini sedang dilakukan scanning oleh tim dokter. Nanti akan diputuskan Kapusdokkes, apakah akan dirujuk ke Jakarta atau dirawat di sini,” ujarnya.
Terkait dua orang personel Polri yang menjadi korban kecelakaan heli tersebut, akan dievakuasi dari GOR Merangin ke RS Bhayangkara Jambi, hari ini Rabu (22/2). Menurut Sigit, dua orang personel tersebut ditunda dievakuasi ke RS Bhayangkara karena kondisi sudah malam. ’’Tapi di sana (GOR Merangin) pun saat ini sudah ada tim dokter melakukan perawatan,” papar Sigit.
Mantan Kapolda itu Banten menambahkan, saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan korban yang terluka. Setelah itu, pihaknya akan melakukan evakuasi puing-puing dan penyebab helikopter berjenis Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 itu alami pendaratan darurat.
Sigit memastikan bahwa helikopter yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan selama ini dilakukan pemeriksaan berkala, termasuk saat hendak digunakan. “Heli ini kita gunakan mulai tahun 2003. Selama ini secara rutin dilakukan maintenance, termasuk saat mau digunakan dilaporkan dalam kondisi layak digunakan. Tentunya pendalaman lebih lanjut akan dilaksanakan dari jajaran Poludara terkait dengan permasalahan apa yang terjadi,” kata Sigit.
Dalam kesempatan ini, Sigit pun menyampaikan apresiasi, penghargaan dan ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang ikut terlibat dalam proses evakuasi, sebab menurut dia, proses evakuasi bisa terlaksana berkat kerja sama semua pihak. “Saya berterima kasih kepada tim baik dari Basarnas, TNI AU, Korem, BMKG, Angkasa Pura, termasuk bupati dan masyarakat, serta semuanya tergabung yang bisa melakukan evakuasi dengan baik,” kata Sigit.
Sebelumnya helikopter Polri jenis Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 yang ditumpangi Kapolda Jambi mengalami kecelakaan di kawasan Hutan Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Ahad (19/2). Saat kejadian Kapolda Jambi dalam perjalanan kunjungan kerja ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Turut serta dalam rombongan Kapolda Jambi tersebut Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Korspri serta Adc Kapolda. (jp)












Discussion about this post