Gorontalopost.id – Komisi pemilihan umum (KPU) menetapkan pelantikan panitia pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) dilakukan serentak se Indonesia, ahad (12/2). Jauh sebelum itu, Deisinta Mantu, ketua Panitia pemungutan Suara (PPS) Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, juga sudah mengagendakan menyelenggarakan hari pernikahanya, pada tanggal 12 Ferbruari 2022.
TENDA dan kursi undangan sudah siap di komplek rumah milik orang tua Deisinta Mantu sejak beberapa hari lalu. Dekorasi pengantin juga sudah siap. Puade dengan ciri adat Gorontalo sudah terpasang. Ahad (12/2) kemarin, Deisinta Mantu pun sudah menggunakan pakaian adat Wolimoo pakaian adat khusus mempelai wanita, ia sudah siap menerima kedatangan Samrin Bilondatu, calon suaminya datang ke rumah untuk proses akad nikah. Namun, dua jam sebelum akad nikah, yang datang adalah sembilan orang berpakain putih hitam.
Mereka adalah panitia pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) yang terpilih. Kepada Deisinta, mereka minta dilantik. Sesuai ketentuan, Pantarlih memang dilantik oleh ketua PPS yang untuk Desa Tunggulo, diemban Deisinta. Maka, pagi kemarin, ada pemandangan berbeda, Deisinta yang lengkap dengan pakaian adatnya, terlebih dulu menunaikan tugasnya, untuk mengambil sumpah dan melantik para petugas pemilu itu.
Lokasi pelantikan dilakukan di panggung, tepat di dekat puade (tempat duduk pengantin). “Jujur saya tidak menyangka momen ini, yang berpapasan dengan hari sakral pernikahan saya,” ungkap Deisinta. Pelantikan Pantarlih kata dia, harus dilakukan hari itu, tidak bisa ditunda atau dimajukan, lantaran sudah ketetapan tahapan pemilu. Sementara, ia sendiri tak bisa lagi ke luar rumah, karena sudah menghadapi proses ijab kabul. Jadinya, para 9 anggota Pantarlih itu diminta datang ke rumah, bukan untuk menghadiri acara akad nikah, tapi untuk dilantik sebagai penyelenggara pemilu. “Saat sedang melantik, mempelai pria sudah dalam perjalanan ke rumah saya,”katanya. Pelantikan dilakukan sekira pukul 08.00 wita, sementara akad nikah berlangsung pukul 10.00 wita.
Deisinta mengaku perasaanya campur aduk, antara gugup jelang pernikahan, sementara tetap fokus pada tugas negara, yakni melakukan pelantikan Pantarlih. “Sempat khawatir pelaksanaan pelantikan tidak berjalan lancar. Namun alhamdulillah semua bisa terlaksana dengan baik dan tepat waktu semuanya,” ucap putri dari pasangan Amrun Mantu dan Suciati Mauko ini dengan penuh syukur.
Ketua panitia pemilihan kecamatan (PPK) Limboto Barat, Herlina Rivai mengaku sangat bersyukur atas lancarnya semua pelaksanaan pelantikan Pantarlih di wilayahnya, terutama di Desa Tunggulo, apalagi persiapanya begitu singkat. “Baru semalam (kemarin malam,red) saya tahu kalau ketua PPS Tunggulo itu akan akad nikah hari ini (kemarin,red). Padahal pelantikan Pantarlih juga hari ini,”ujarnya.
Setelah dikomunikasikan dengan orang tuanya, Deisinta tidak lagi diperbolehkan keluar rumah. “Jadi pelantikan itu serentak Se Indonesia dan akan dilakukan pelantikan di Kantor Desa yang jaraknya sekitar 1,5 KM dari rumah Deisinta. Kami berkoordinasi dengan KPU untuk pelaksanaan pelantikan dipindahkan dan didekatkan ke rumah dari Ketua PPS dan alhamdulillah semua pihak setuju,” ungkap Herlina. Karena orang tua dari Deisinta setuju pelantikan dilakukan mendekati lokasi acara pernikahan, maka prosesi pelantikan digelar sebelum akad nikah berlangsung.
Saat proses pelantikan sendiri, sejumlah tamu undangan pernikahan sudah hadir, termasuk KUA Limboto Barat, dan kepala desa. “Awalnya masyarakat heran, karena disaat jelang pelaksanaan akad nikah, ada beberapa orang menggunakan pakaian hitam putih di rumah Deisinta, jadi mereka mengira ada apa, namun Alhamdulillah pelaksanaan pelantikan yang memang berbeda dengan pelantikan pantarlih lainnya ini bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala,”pungkas Herlina. (*)











Discussion about this post