Gorontalopost.id —Curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini membuat resah warga Desa Pilolalenga dan 14 desa lainnya. Pasalnya jembatan yang menghuungkan ke 15 Desa se Kecamatan Bongomeme bakal roboh, jika tak ditangani secepatnya.
Anggota legislative Ali Polapa mengatakan, jembatan ini satu-satunya penghubung ke 15 Desa di Kecamatan Bongomeme, jembatan ini dibangun pada saat pembentukan Provinsi Gorontalo, dimasa awal pemerintahan Fadel Mohammad dan ketika itu kepala Bappeda bapak Nelson Pomalingo. Jembatan ini pun sudah ditinjau oleh pemerintah daerah, dalam hal ini OPD terkait. “Pasangan Batu atau boroncong sudah terkikis air dan jembatan ini sudah ditinjau oleh Kadis PU, pada saat pertama mengalami kerusakan, namun sampai sekarang belum tertangani dan sudah dilaporkan ke Balai Sungai dan Pemerintah Provinsi,” jelas Ali. Aleg tiga periode ini lanjut mengatakan, sampai saat ini belum mendapat perhatian, kehawatirannya jembatan ini akan sama nasibnya dengan jembatan yang ada di Desa Pilolalenga yang sampai sekarang belum tertangani masyarakat Bongomeme berharap, kepada pemerintah daerah melalui Dinas PU dan BPBD untuk bisa serius segera menyelamatkan jembatan ini dari kehancuran. Jangan sampai nasibnya menjadi seperti jembatan Molowahu dan jembatan Pilolalenga, sehingga butuh perhatian pemerintah baik Kabupaten maupun provinsi. “Terutama Balai sungai untuk ada perhatian, yang dibutuhkan pemasangan batu atau boroncong dikaki jembatan, karena sudah tidak ada penahan tebing pohon yang disitu sudah jatuh, jadi yg diharapkan cepat ada pemasangan batu untuk penahan tebing,” tandas Aleg dapil Batudaa cs. (Wie)












Discussion about this post