JAKARTA – GP – Masyarakat Gorontalo yang niat umrah dalam waktu dekat ini, sepertinya harus menyiapkan dana lebih, sebab kabarnya tarif hotel di Arab Saudi naik signifikan, bahkan mencapai 300 persen. Hal itu membuat biaya umrah pun ikut melambung.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia atau AMPHURI mengungkapkan bahwa harga hotel di Mekah dan Madinah untuk perjalanan ibadah haji serta umrah mengalami kenaikan hingga 300 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh jumlah jamaah umrah yang melambung tinggi. Sekretaris Jenderal AMPHURI Farid Aljawi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemesanan kamar hotel di tanah suci sejak September 2022, untuk perjalanan haji dan umrah di bulan November, Desember 2022, hingga Januari 2023.
Namun demikian, persediaan kamar hotel tersebut telah habis terjual. “Jadi saat ini kejadian di lapangan harga hotel naik hingga 300 persen, nah ini dimulai sejak kita booking kemarin di bulan September karena pembookingan untuk bulan November, Desember, Januari kita sudah mulai di bulan September. Nah di bulan September kita booking itu tidak ada kamar. Habis semuanya,” ujar Farid dikutip Katadata.co.id, pada Rabu (4/1).
Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah Haji (FK Patuh) Jatim memberikan imbauan kepada pengusaha travel agar mem-booking hotel sejak jauh hari. Termasuk menghindari transaksi dengan pihak kedua. Desember dan Januari adalah puncaknya musim ibadah umrah. Waktu lain adalah saat Ramadan. Naiknya permintaan itu membuat pengusaha hotel di Arab Saudi mengerek tarif hingga tiga kali lipat. Alasan lain juga untuk menutup kerugian sewaktu pandemi lalu. Karena itu, pihak travel harus putar otak.
Ketua FK Patuh Jatim A. Bajuri mengatakan, biaya umrah untuk saat ini naik Rp 3 juta–5 juta. Kenaikan itu untuk ibadah 9–12 hari. Artinya, yang waktu umrahnya melebihi dari itu bisa lebih mahal lagi. Langkah menaikkan tarif juga dilakukan oleh maskapai yang mencapai Rp 1,5 juta. Meski demikian, kata Bajuri, jumlah jemaah umrah di Jatim saat ini naik 20–50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi. ’’Sebenarnya, hal seperti ini sudah diketahui travel,’’ ucapnya Senin (2/1) siang.
Bajuri menjelaskan, antisipasi sudah dilakukan dengan menerapkan harga yang berbeda. Keberangkatan Desember–Januari lebih mahal. Namun, situasi juga berubah. Ternyata, biaya operasional melebihi dari yang diperkirakan. Bahkan, pihaknya mengimbau travel untuk segera pesan hotel. ’’Jangan booking atau transaksi dengan pihak kedua,’’ jelasnya. FK Patuh Jatim mengimbau booking hotel langsung dengan pengelola. Khawatirnya, saat di Arab hotel tersebut bisa di-cancel sewaktu-waktu. Sebab, ada beberapa pengelola yang tiba-tiba meng-cancel hotel yang sudah dipesan karena ada tamu yang menawar dengan harga lebih tinggi. Bajuri memperkirakan tarif umrah turun pada Februari nanti. Tapi, harganya naik kembali saat Maret karena memasuki Ramadan.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi dan Pemasaran Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim Nanik Sutaningtyas menuturkan bahwa pengusaha travel menyesuaikan biaya operasional. Yang pasti, jemaah yang sudah bayar tidak bisa dikenai biaya tambahan. Kenaikan tersebut hanya untuk jamaah yang baru atau belum bayar. Karena itu, adanya kenaikan tersebut akhirnya ditanggung travel. (jp/ktdt)











Discussion about this post