Gorontalopost.id – Komisi pemilihan umum (KPU) Bone Bolango, resmi melantik 90 anggota penyelenggara pemilihan kecamatan (PPK) se Bone Bolango, rabu (4/1) di Hotel Damhil UNG.
Pelantikan dipimpin langsung Ketua KPU Bone Bolango, Adnan Berahim.
Dihadapan para anggota PPK yang dilantik, Adnan mengingatkan jika tugas penyelenggara Pemilu, terutama PPK sangat berat, dan menantang.
Menurut Adnan, ada dinamika tersendiri yang bakal dirasakan pada Pemilu serentak 2024.
Bagaimana tidak, ia tak bisa bayangkan pada Pemilu 2019 saja ketika 5 surat suara atau 5 jenis pemilihan diadakan sekaligus, betapa dirumitnya pelaksaan Pemilu kala itu.
Bahkan saat itu bukan hanya pada penyelenggara saja tetapi juga dirasakan masyarakat pemilih.
” Kini untuk tahun 2024 justru akan semakin berat bebannya, karena Pemilu 2024 juga beririkan dengan tahapan Pilkada 2024 yang dilaksanakan dalam tahun yang sama l, meskipun bukan dilaksanakan dalam hari yang sama, ” ujar Adnan Berahim.
Selain itu, perbedaan juga pada pemilu 2019, adalah masa kerja PPK yang hanya berkisar 9-10 bulan. Tetapi untuk pemilu 2024, menjadi 15 bulan.
Ini tentunya menandakan betapa panjang waktun yang membuat bertambah lama beban kerja.
Akan tetapi beban itu menurut Adnan kalau dipikul sendiri pasti terasa berat.
Kini dengan dilantiknya lima orang PPK disetiap kecamatan, maka yang dituntut bukan siapa yang pintar dan siapa yang hebat.
Tetapi sebaliknya harus saling melengkapi,saling mengisi dan kompak bekerja sama mensukseskan pemilu di kecamatannya.
“Bukan menunjukkan saya yang paling jago hanya karena saya sudah beberapa kali jadi penyelenggara.
bersyukurlah kepada kesempatan atau pada periode Pemilu 2024 ini tidak ada pembatasan periodisasi jadi ada yang sudah dua periode atau 3 periode masih bisa masuk menjadi anggota PPK tetapi bukan menjadi ukuran bahwa dia adalah orang yang terpintar atau yang paling jago di kecamatannya atau di antara teman-teman lainnya tapi ingat regulasi,”terang Adnan.
Pengalaman, lanjut dia, memang sangat penting sebab pengalaman adalah guru terbaik, tetapi regulasi juga harus dipahami sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Saat ini bukan berdasarkan pengalaman yang berlaku kemarin,” jelas Adnan.
Regulasi atau aturan di internal KPU berupa surat keputusan, kata dia selalu datang pada saat yang tidak ketahui.
Dimana surat perintahnya atau surat edarannya sering datang bukan pada waktu sedang bekerja, kadang datang saat sedang istrahat.
“Tetapi itulah waktu kita bekerja tidak ada istilah libur, tanggal merah dalam penyelenggaraan pemilu, dalam pelaksanaan tahapan Pemilu semua kalender tanggalnya hitam tidak ada batasan apa waktu kerja jam kerja hanya pada pukul 16.00 atau jam 4 sore berhenti.
Tetapi seperti itulah kerja kita, dari dulu integritasnya adalah 24 jam bahkan lebih bahkan sudah familiar di kalangan penyelenggara pukul 23.59 adalah waktu yang selalu dirindukan dan dinantikan kenapa Karena di situlah berakhirnya satu tahapan dan diganti dilanjutkan dengan tahapan berikutnya bukan berakhir kerja tapi dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, ” jelasnya.
Adnan berharap 90 orang anggota PPK yang terpilih dapat amanah menjalankan tugasnya. “Di tangan kitalah kesuksesan Pemilu dan kualitas demokrasi itu ditentukan, ” ujarnya. (csr)












Discussion about this post