Gorontalopost.id – Pelayanan pihak pelabuhan penyebrangan Gorontalo menuai keluhan dari masyarakat, khususnya dari mereka yang hendak menyebrang, Senin (26/12/2022).
Pantauan Gorontalo Post, terdapat beberapa penumpang yang ingin berlayar dari Gorontalo menuju pelabuhan penyebrangan Pagimana, namun tidak diizinkan untuk masuk ke area Pelabuhan Penyebarangan. Hal ini dikarenakan yang diizinkan untuk masuk hanya penumpang yang sudah memiliki tiket dan pulang untuk mengambil barang. Sementara itu, terdapat banyak penumpang yang berada di area Pelabuhan Penyebrangan Gorontalo, terlantar dan tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan.
Iam (54) Salah seorang penumpang yang akan berangkat dari Gorontalo menuju Luwuk mengatakan, sudah dari pukul 14.00 Wita dirinya berada di Pelabuhan Penyebrangan Gorontalo dan loket tersebut sudah ditutup.
“Saya tidak mendapatkan tiket lagi, karena pihak Pelabuhan Gorontalo mengaku bahwa kapal sudah full penumpang. Ketika saya bertanya ke salah seorang petugas kapal, katanya untuk pembelian tiket loketnya akan dibuka kembali. Hanya saja sampai dengan sekarang, pukul 18.00 Wita pelayanan tiket belum juga di buka,” jelasnya.
Ditambahkan pula, kalau memang informasi yang disampaikan pihak pelayanan pelabuhan sudah full, bagi pihaknya tidak masalah, karena itu merupakan kepentingan kebaikan para penumpang. Hanya saja, jangan dibuat masyarakat berharap untuk dibuka kembali, karena hal tersebut membuat masyarakat menunggu.
“Dari siang kami menunggu ini. Tapi tidak ada kejelasan. Kasihan kami ini, sudah menunggu tapi tidak mendapatkan pelayanan,” kata sejumlah penumpang.
Sementara itu pada pukul 19.00 wita pelayanan dibuka kembali. Hanya saja dibatasi 20 penumpang yang akan dilayani. Hal ini sangat disayangkan karena pada pukul 16.00 Wita, gerbang pelabuhan penyebrangan di tutup, sedangkan masih ada pelayanan yang terjadi di dalam pelabuhan. Dengan demikian, beberapa penumpang yang sebelumnya tidak diizinkan untuk masuk ke dalam pelabuhan merasa dirugikan.
Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyebrangan Gorontalo, Mujadi Martosukadi berdalih bahwa pihaknya hanya mengindahkan edaran surat dari PKI Pusat yang kapasitasnya hanya 196 orang, sehingganya mereka tidak berani untuk melebihi kapasitas.
“Jadi penumpang yang kami bisa naikkan hanya 196, lebihnya kami tidak bisa bikin apa-apa. Untuk pelayanan ke dua kami buka kembali, karena penumpangnya masih kurang 24 orang lagi. Dan setelah saya konfirmasi, itu terjadi di waktu Magrib. Meski demikian, saya segera ambil tindakan dengan menambahkan sampai di jumlah 196 penumpang,” tutupnya. (TR-77)










Discussion about this post