Gorontalopost.id – Babak 16 besar piala dunia Qatar, akan mempertemukan juara grup F, Maroko, dan runner-up grup E, Spanyol. Laga Maroko vs Spanyol akan tesaji di stadion Education City, Qatar, hari ini (6/12) malam.
Kendati Maroko tampil sebagai juara grup F, dan tak pernah kalah dalam babak penyisihan, namun Spanyol ternyata yang lebih diunggulkan untuk menang dalam laga ini.
Maroko tidak terkalahkan dalam enam pertandingan mereka setelah pelatih Walid Reragui yang mengambil alih tim pada September. Mereka hanya kebobolan satu gol, saat melawan Kanada di pertandingan terakhir mereka di babak grup.
Babak 16 besar piala dunia merupakan kedua kalinya bagi Marko sejak 1986. Ini adalah pertama kalinya seorang pelatih Arab membawa sebuah tim ke babak sistem gugur.
Timnas Spanyol akan mengejar gelar keduanya setelah yang diraih pada 2010. Pada 2018 mereka tersingkir di babak 16 besar. Luis Enrique langsung mengambil alih Spanyol setelah kegagalan di Piala Dunia Rusia. Tetapi berhenti pada Juni 2019 karena alasan pribadi. Dia bergabung kembali dengan tim nasional empat bulan kemudian.
Ia memimpin Spanyol ke semifinal Euro 2020 tahun lalu. Ia juga memimpin La Furia Roja ke final European Nations League sebelum kalah dari Prancis.
Dalam pertemuan sebelumnya, Maroko telah melawan Spanyol tiga kali sejak 1961, termasuk sekali di Piala Dunia. Spanyol menang dua kali, tetapi yang ketiga berakhir imbang 2-2 di Piala Dunia di Rusia empat tahun lalu.
Timnas Spanyol telah belajar dari kekalahan dari Jepang menjelang pertandingan melawan Maroko. Pemain Spanyol, Rodri Hernandez, sadar bahwa rekan-rekannya tidak boleh lagi melakukan kesalahan yang sama saat menghadapi The Atlas Lions. Kekalahan Spanyol 2-1 dari Jepang di pertandingan terakhir fase grup membuat Pedri dan kawan-kawan turun ke urutan kedua klasemen. Di pertandingan itu, ada periode selama tiga menit Spanyol berada di urutan ketiga setelah Kosta Rika memimpin melawan Jerman. Pada akhirnya, Jerman membantu Spanyol untuk lolos ke fase gugur dengan mengalahkan Kosta Rika. Namun, Rodri mengakui kondisi itu tidak perlu tercipta dan membuat Tim Matador memperumit diri sendiri untuk memastikan lolos ke babak 16 besar.
“Sekarang kompetisi baru dimulai. Selalu ada analisis tentang apa yang bisa kami tingkatkan, bahkan setelah pertandingan, ketika kami bermain bagus,” kata Rodri menjelang pertandingan melawan Maroko, yang secara mengejutkan memuncaki Grup F, dikutip dari Reuters. (net)
Comment