jogja.gorontalopost.id, BANTUL – Sampah masih menjadi masalah serius yang harus diselesaikan oleh pemangku kepentingan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemerintah Kabupaten Bantul, DIY, meminta masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah mandiri agar volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan hanya sedikit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan kelurahan bisa menyediakan dana untuk menyosialisasikan upaya penanganan sampah dan mengadakan sarana pengolahan sampah.
Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul meminta pemerintah desa/kelurahan membantu untuk menyosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat.
“Mohon kelurahan agar mengalokasikan anggaran, misalnya untuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pengurangan volume sampah, termasuk penambahan sarana dan prasarana pengolahan sampah,” kata dia, Senin (14/11).
Menurut dia, pemerintah desa/kelurahan bisa memanfaatkan sebagian dari dana Rp 50 juta per pedukuhan yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam program pemberdayaan masyarakat berbasis pedukuhan (P2MP) untuk mendukung pengolahan sampah di wilayah masing-masing.
“Itu bisa diarahkan ke sana,” katanya.
Dia mengatakan bahwa dinas sudah mengundang 75 lurah di wilayah Bantul guna membahas upaya bersama untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan.
“Jika ingin pengurangan sampah, berarti harus ada komitmen yang sama. Jadi, kelurahan harus bareng-bareng dengan kabupaten untuk melakukan edukasi, kelurahan yang paling dekat dengan pedukuhan-pedukuhan,” katanya.
Ari Budi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul juga meluncurkan program insentif kelurahan, yang salah satu indikatornya pengurangan sampah, guna meningkatkan upaya pengelolaan sampah.
“Syaratnya di pedukuhan-pedukuhan harus ada yang namanya pengelola sampah mandiri. Tidak harus bank sampah, yang penting di sana ada kelompok yang mengelola sampah, mau bank sampah, sedekah sampah, atau bentuk-bentuk yang lain,” ucapnya.
Pada prinsipnya, ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bantul ingin memberdayakan masyarakat di pedukuhan untuk menangani sampah, mulai dari memilah sampah sesuai jenis hingga mengolah sampah.
Setiap hari, ada 170 ton sampah dari Kabupaten Bantul yang masuk ke TPA Piyungan.
“Ada yang sudah dipilah, ada yang belum. Intinya yang dibuang ke sana, apakah dipilah sebelumnya atau dari rumah tangga ke TPS-TPS kemudian ke TPST Piyungan itu bervariasi, dalam sehari sekitar 170 ton hampir 180 ton,” katanya. (antara/jpnn)












Discussion about this post