Oleh
Andi Muh. Akhyar, M.Sc.
Dosen Fisika FMIPA UNG
Direktur Sekolah Astronomi Islam Indonesia
Gerhana bulan adalah peristiwa masuknya bulan kedalam bayangan (inti/semu) bumi, sehingga bulan tidak bisa memantulkan cahaya matahari karena terhalang oleh bumi. Saat masih di bayangan semu bumi, disebut fase penumbra sedangkan saat berada di bayangan inti bumi disebut fase umbra. Terkadang bulan hanya masuk di fase pemumbra saja dan tidak masuk fase umbra dan terkadang masuk di keduanya. Pada hari Selasa 8 November 2022, akan terjadi gerhana bulan total karena bulan masuk kedalam bayangan semu (penumbra) dan inti (umra). Pada saat itu, bulan purnama yang biasanya putih bersih akan nampak gelap kemerah-merahan (super blood moon).
Karena lokasi melihat bulannya berbeda-beda serta bulan dan matahari yang terus bergerak, maka tidak semua daerah mendapati gerhana bulan total. Wilayah yang melihat gerhana bulan total seperti: Asia, Australia, Amerika Utara, bagian utara dan timur Eropa, and sebagian besar Amerika Selatan. Wilayah yang melihat gerhana bulan sebagian, misalnya eropa Utara/Timur, Asia, Australia, Amerika Utara, Much of South America, Pacific, Atlantic, Indian Ocean, Arctic, Antarctica. Peta lokasinya dalam dilihat melalui link berikut https://www.timeanddate.com/eclipse/map/2022-november-8.
Gerhana Bulan Total Di Indonesia
Secara umum, Indonesia akan mendapati gerhana bulan total, namun tidak semua bisa menyaksikannya secara utuh karena perbedaan waktu terbenam matahari dan terbitnya bulan pada masing-masing daerah.
Daerah Papua hingga sebagian Maluku dapat menyaksikan dengan kasat mata proses gerhana mulai dari awal gerhana bulan sebagian – gerhana bulan total – akhir gerhana bulan sebagian. Sebagian Maluku hingga sebagian besar Kalimantan hanya dapat menikmati gerhana bulan total – akhir gerhana bulan sebagian. Adapun awal gerhana bulan sebagian tidak terlihat karena saat itu bulan belum terbit di wilayah masing-masing. Semakin ke barat, maka peluang mendapati gerhana bulan total semakin kecil, bahkan daerah Aceh, hanya akan mendapati fase akhir dari gerhana bulan total. Saat fase gerhana bulan sebagain hingga gerhana bulan total maksimum, bulan belum terbit di seluruh wilayah sumatera dan Kalimantan Barat, serta sebagian kecil Kalimantan Tengah.
Waktu Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan akan terlihat dimanapun pada malam hari saat itu jika langit cerah. Hanya saja beberapa daerah akan melihat secara penuh proses gerhana dan beberapa daerah tidak karena bulan di daerahnya baru terbit atau telah terbenam selam proses terjadinya gerhana. Secara umum, gerhana bulan akan berlangsung selama 5 jam 54 menit. Fase awal gerhana bulan penumbra pada pukul 15.02 WIB dan akhir fase penumbra pukul 20.56 WIB. Durasi total gerhana bulan penumbra 2 jam 14 menit sedangkan gerhana bulan umbra berlangsung 3 jam 40 menit.
Selama fase umbra, gerhana bulan total hanya berlangsung selama 1 jam 25 menit sedangkan gerhana sebagian 2 jam 15 menit. Indonesia akan mengalami gerhana bulan sebagian mulai pukul 16.09 WIB, kemudian masuk gerhana bulan total pukul 17.16 WIB. Setelah mencapai maksimum pukul 17.59 WIB, gerhana bulan total berakhir pukul 18:41 WIB lalu kembali kefase gerhana sebagian. Fase akhir gerhana sebagian ini akan berlangsung hingga pukul 19:49 WIB.
Waktu Salat Gerhana
Rasulullah shallallahu álaihi wasalllam bersabda: “Matahari dan bulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah…. Jika kalian melihat gerhana maka salatlah dan berdoalah sampai gerhana itu hilang.” (HR. Bukhari-Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, disyariatkan untuk salat gerhana tatkala melihat terjadinya gerhana matahari/bulan. Jika didetailkan, fase gerhana bulan ini terbagi dua menurut syariat: fase yang kasat mata dan fase yang tidak kasat mata. Fase gerhana bulan yang kasat mata, yaitu gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan total. Adapaun yang tak kasat mata adalah gerhana bulan penumbra. Bulan yang berwarna gelap kemerah-merahan (super blood moon), akan nampak saat gerhana bulan sebagian dan total. Adapun untuk gerhana bulan penumbra, maka nyaris tak ada bedanya dengan bulan purnama jika dilihat dengan mata telanjang karena bulan masih nampak seperti bulan purnama pada umumnya. Perbedaan kasat mata baru terlihat saat memasukan fase gerhana sebagian, gerhana bulan total, hingga tiba di fase akhir dari gerhana sebagian. Saat itu, bulan masuk pada banyangan umra (inti) bumi.
Syariat salat gerhana dilakukan hanya saat gerhana itu terlihat dengan kasat mata. Meskipun secara teori terjadi gerhana bulan (penumbra), namun karena tak tampak oleh mata, maka tidak disyariatkan salat gerhana. Oleh kerana itu, meskipun fase gerhana bulan pada hari Selasa, 8 November 2022 dimulai dari fase awal gerhana bulan penumbra (P1), dan diakhiri saat akhir gerhana bulan penumbra (P4), namun syariat salat gerhanahanya dimulai pada fase awal gerhana bulan sebagian (U1) hingga berakhirnya gerhana bulan sebagian (U4). Untuk daerah yang mendapati seluruh proses gerhana umbra, seperti papua, maka salat gerhana sudah dapat dilakukan sejak awal terjadinya gerhana sebagian. Untuk daerah yang waktu terbit bulannya lebih lambat dari pada waktu fase awal gerhana bulan sebagiannya, maka salat gerhananya dimulai saat bulannya pertama kali terbit dan berakhir saat akhir gerhana bulan sebagian.
Waktu Salat Gerhana di Gorontalo
Karena Provinsi Gorotalo berada di Indonesia tengah, maka gerhana dimulai pukul 16.02 WITA hingga pukul 21.56 WITA. Gerhana bulan sebagian mulai pukul 17.09 WITA, tapi baru akan terlihat saat bulan baru terbit di Gorontalo pada pukul 17.28 WITA. Empat puluh delapan menit kemudian, gerhana bulan total mulai terjadi pukul 18.16 hingga 19.41 WITA (1 jam 25 menit) hingga gerhana bulan sebagian pun akan berakhir pada pukul 20.49 WITA. Setelah itu, fase gerhana penumbra akan kembali terjadi hingga pukul 21.56 WTA.
Karena fase gerhana bulan yang kasat mata hanyalah fase umbra dan bulan baru terbit pada pukul 17.28 WITA, maka awal sholat gerhana baru dapat dimulai pada pukul 17.28 WITA bersamaan saat bulan pertama kali terbit. Masa berakhirnya gerhana bulan sebagian pada pukul 20.49 WITA, juga menjadi akhir waktu pelaksanaan salat gerhana di Gorontalo. Enam puluh tujuh menit setelahnya hingga pukul 21.56 WITA, selama fase gerhana penumbra, tidak disyariatkan lagi salat gerhana karena gerhananya tidak kasatmata. Dengan demikian, total durasi waktu disyariatkan salat gerhana pada hari Selasa 8 November 2022 di Gorontalo selama 3 jam 21 menit. Secara praktis, salat gerhana ini dapat laksanakan setelah sholat magrib hingga masuknya waktu isya pukul 18.47 WITA atau setelah salat Isya hingga pukul 20.49 saat berakhirnya gerhana bulan sebagian.












Discussion about this post