bali.gorontalopost.id, DENPASAR – Fenomena alam gerhana bulan total kembali muncul di langit Indonesia, dan Bali, Selasa (8/11) malam ini.
Berdasarkan kalender Bali, fenomena gerhana bulan total bertepatan dengan Purnama Kelima yang jatuh pada Anggara Pon Ukir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan fenomena gerhana bulan total dapat diamati di seluruh Indonesia pada 8 November 2022, kecuali Aceh, Sumut, Sumbar dan Bengkulu.
Puncak gerhana bulan total terjadi pada pukul 18.00 WIB atau 19.00 WITA.
Gerhana bulan total berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.
Bagi umat Muslim disunahkan untuk melaksanakan salat gerhana bulan alias khusuful qamar saat gerhana bulan total malam ini.
Dilansir laman NU Online dari kitab Nihayatuz Zain, salat gerhana bulan total dianjurkan dikerjakan secara berjemaah.
Salat gerhana berbeda dengan salat umumnya. Pasalnya, pada salat gerhana bulan, bacaan surat Al-Fatihah dan rukuk dilakukan dua kali dalam setiap rakaat. Seusai rukuk pertama, kembali membaca Al-Fatihah dan ayat lainnya. Kemudian rukuk kembali dan dilanjutkan iktidal. Meski disunahkan berjemaah, salat gerhana bisa dilakukan sendiri alias munfarid.
Berikut niat salat gerhana bulan total:
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
Artinya,” Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT”.
Pertama, niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
Kedua, mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
Ketiga, baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
Keempat, rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
Kelima, iktidal, bukan baca doa iktidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
Keenam, rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
Ketujuh, iktidal. Baca doa iktidal.
Kedelapan, sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
Kesembilan, duduk di antara dua sujud.
Kesepuluh, sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
Kesebelas, duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
Keduabelas, bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa, sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
Ketigabelas, salam.
Keempat, imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khotbah salat gerhana dengan tausiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, bertaubat, sedekah dan lain sebagainya. (lia/JPNN)











Discussion about this post